Salah satu alasan kenapa Saya ingin fokus mengembangkan UMKM kuliner rumahan adalah bidang ini terbukti tetap bertahan di tengah pandemi menjangkit Negara Indonesia. Karena selama itu, salah satu bidang yang tetap berkembang yaitu healthcare, lalu diikuti dengan industri berikutnya yaitu produk consumer goods dan kuliner rumahan.
Setelah hampir dua tahun Saya mempelajari industri ini, Saya menemui banyak permasalahan yang perlu diselesaikan.
Dan hal ini telah menentukan arah dan strategi dari startup yang saya dirikan yaitu GARDHA CATERING, brand aggregator untuk industri kuliner rumahan. Beberapa masalah tersebut Kami merangkum ke dalam poin sebagai berikut :
- Tidak semua pelaku UMKM mau memperbaiki kesalahan.
Hal ini terjadi ketika Kami merekrut mitra baru dan mulai memberikan pekerjaan proyek triall untuk supply ke client Kami. Alhasil, masih banyak dari kualitas makanan yang kurang matang namun si pelaku enggan untuk menerima masukan.
- Tidak semua pelaku UMKM berkomitmen untuk menjadi industri besar.
Mayoritas dari mereka hanya ingin untuk mencapai kebebasan finansial sedini mungkin. Artinya, ketika profit keuntungan mereka sudah menyentuh di angka 10 juta rupiah per bulan maka mereka lebih memilih untuk menekan laju pertumbuhan bisnis, dan kembali fokus untuk meluangkan waktu pada keluarga.
Tidak semua pelaku UMKM mau menerima suntikan dana investor.
Ini adalah fakta unik yang saya temui dan cukup umum untuk mindset pelaku UMKM Indonesia. Mereka berasumsi bahwa dengan adanya dana investor masuk, maka nantinya akan mempengaruhi setiap pengambilan keputusan dari manajemen. Dengan kata lain, mereka tidak ingin dipecat oleh jajaran investor dan sudah kehilangan kendali atas usaha yang dijalankan di kemudian hari.
. Pelaku UMKM Tidak Memiliki Literasi dan Akses Permodalan yang Baik.
Ketika kami telah bertemu dengan pelaku UMKM rumahan yang memiliki komitmen dan terbuka atas kedatangan investor, mereka justru tidak memiliki literasi dan akses yang baik untuk permodalan. Alhasil, masih banyak dari mereka yang bahkan terjerumus ke dalam pinjaman online illegal yang justru memangkas profit bersih mereka.