Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Bulan Ramadhan 1445 H, Masyarakat Dusun Nusupan, Trihanggo, Gamping, Sleman Menggelar Acara Nyadran

Diperbarui: 12 Maret 2024   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Acara (Dokpri)

Sleman,DIY  (24/2/2024)- Nyadran merupakan sebuah acara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa secara turun menurun. Makna nyadran merupakan mendoakan para leluhur yang telah tiada dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Budaya Nyadran kebanyakan dilaksanakan di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa timur. Seperti contohnya di Dusun Nusupan, Trihanggo, Gamping, Sleman, DIY yang masih melaksanakan budaya nyadran. Nyadran tersebut dilakukan di Makam Kyai Amongrogo yang terletak di kawasan ringroad barat Dusun Nusupan, Rt05, Trihanggo, Gamping Sleman, Yogyakarta.

Dalam nyadran kali ini memiliki keunikan sendiri, karena para warga yang ikut serta dalam kegiatan ini diwajibkan untuk memakai pakaian jawa. Salah satu panitia mengatakan memakai pakaian jawa lurik ini untuk melestarikan pakaian adat yang kini mulai ditinggalkan oleh kaum milenial. Acara nyadran diikuti oleh semua warga tanpa terkecuali mulai dari anak kecil hingga orang tua. Acara nyadran ini diawali dengan berkumpulnya warga baik yang memiliki ahli waris maupun tidak memiliki ahliwaris dilanjut dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Kyai Muhammad Hamdan  yang merupakan kyai senior berasal dari dari dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.

Acara tersebut dilanjutkan dengan pujian kepada Allah Swt dan dilanjutkan dengan acara makan bersama yang telah disediakan. Meskipun acara ini dilakukan dengan cara islam, namun semua warga yang memiliki perbedaan keyakinan juga sangat banyak antusias dalam melaksanakan acara ini, Selain bertujuan untuk mendakan leluhur dan mewujudkan rasa syukur, acara nyadran juga mempererat tali silaturahmi terhadap semua masyarakat tanpa membedakan latar belakang agama, suku dan ras . Dengan adanya Tradisi Nyadran ini mendorong terhadap Masyarakat untuk mempertahakan budaya pennggalan para leluhur dan mendorong untuk tetap melestarikan tradisi nyadran. Jangan sampai budaya ini terlupakan di era jaman modern.

(BimaMahardika)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline