Lihat ke Halaman Asli

Bima Kalyana

Mahasiswa Ekonomi

Mahasiswa UNDIP Bantu Tata Kelola Manajemen Wisata Mangrove Rembang

Diperbarui: 8 Januari 2025   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Proposal Usulan Pembuatan PERDES Terkait Tata Kelola Retrbusi Ticketing Objek Wisata Mangrove Jembatan Merah Rembang ke PemDes Pasar Banggi

Semarang, 5 Desember 2025 -Dalam upaya meningkatkan profesionalisme Tata Kelola Manajemen Wisata Mangrove Jembatan Merah Rembang, Janitra Bima Kalyana, seorang mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, berinisiatif untuk membantu dalam memperbaiki Standarisasi Pengelolaan Sistem Retribusi Ticketing Objek Wisata Mangrove Jembatan Merah Rembang Melalui Proposal Usulan ke Pihak Pemerintah Desa Pasar Banggi. Inisiatif ini sendiri merupakan bagian dari pogram kerja monodisplin yang juga bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik IDBU yang diselenggarakan di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.

Dalam pelaksanaanya, dirinya berkoordinasi dengan pihak pengelola wisata Mangrove beserta Pemerintah Desa Pasar Banggi dalam membuat proposal usulan ini guna dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi PemDes setempat dalam membuat Peraturan Desa (PERDES) yang akan mengatur terkait Tata Kelola Retrbusi Ticketing Objek Wisata Mangrove Jembatan Merah Rembang. Adanya PERDES tadi diharapkan dapat meningkatkan sistem pengelolaan manajemen termasuk sistem retribusi ticketing objek wisata ini untuk lebih profesional. Dalam prosesnya pihak PemDes menerima proposal tersebut dengan baik.

"Proposal ini akan menjadi pertimbangan bagi kami untuk melakukan kebijakan dan langkah selanjutnya dalam mengelola objek wisata Mangrove ini" kata Ratno, Kepala Desa Pasar Banggi dalam pemaparannya.

Selain berinisiatif membantu aspek tata kelola, Bima juga mengadakan penganggaran untuk memasang Tanda/Sign/Rambu-rambu Jalur Evakuasi di setiap jalur pejalan kaki di dalam Objek Wisata Mangrove Jembatan Merah ini yang memang pada fakta nya masing kurang fasilitas evakuasinya.

Pemasangan Tanda/Sign/Rambu-rambu Jalur Evakuasi di area Objek Wisata Mangrove Jembatan Merah

Dalam pelaksanaanya, Bima berkoordinasi dengan pihak pengelola terkait posisi pemasangan serta jenis bahan Tanda/Sign/Rambu-rambu Jalur Evakuasi agar mencegah kerusakan akibat kualitas bahan yang buruk. Adapun program kerja ini dilakukan atas dasar pencegahan potensi bencana atau bahaya yang berpeluang muncul terutama di kawasan pesisir selayaknya Objek Wisata Mangrove ini.

"Pemasangan tanda jalur evakuasi ini membantu kami dalam melengkapi infrastruktur penunjang keselamatan di objek wisata ini", kata Ngajiman selaku pengelola objek wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline