Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Collaborative Learning Antara SMA Cinta Kasih Tzu Chi dengan Tzu Chi University of Science

Diperbarui: 12 November 2024   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar. Situasi pembelajaran di kelas (Dok.Pri)

"Asyik banget belajar bareng Laoshe-laoshe dari Taiwan. Kita makin kenal budaya di Taiwan dan asyiknya lagi belajarnya pakai permainan" ungkap Calista kelas 12.2 SMA Cinta Kasih Tzu Chi saat ditanya kesan yang diperoleh pada saat 11 mahasiswa/I Fakultas Ilmu Komunikasi TCUST mengadakan visitasi kelas.

Pada Selasa, 13 Agustus 2024 SMA Cinta Kasih Tzu Chi mendapatkan kunjungan 11 mahasiswa dan 2 dosen fakultas Ilmu Komunikasi TCUST Taiwan. Mereka hadir sebagai bagian dari kolaborasi untuk mengembangkan wawasan global para peserta didik SMA Cinta Kasih Tzu Chi. 

Pada kunjungan ini, para mahasiswa dan dosen masuk ke kelas-kelas. Mereka melaksanakan pembelajaran yang sangat berbeda dengan praktik pembelajaran biasanya. Dengan menggunakan berbagai alat bantu yang dikemas ke dalam bentuk permainan, pembelajaran yang menggunakan Bahasa Mandarin itu terasa lebih menyenangkan.

Peserta didik sangat antusias menyelesaikan permaian yang hasil akhirmya menggambarkan keberagaman suku budaya di Taiwan. Dengan diskusi yang dinamis, tentu menggunakan Bahasa Mandarin, peserta didik SMA Cinta Kasih Tzu Chi mempelajari kekayaan  budaya sebuah bangsa yang justru ditengah keberagaman tersebut melahirkan solidaritas dan persaudaraan kemanusiaan. Inilah nilai-nilai kewarganegaraan global (Global Citizenship) yang ditumbuhkembangkan melalui pembelajaran yang diberi topik "Budaya Lokal Bernilai Universal"

Praktik kolaborasi dengan TCUST bagi SMA Cinta Kasih Tzu Chi bak berjumpa dengan saudara tua. Pasalnya SMA Cinta Kasih Tzu Chi mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang sama untuk dihidupi dalam praktik pembelajaran yakni Budaya Humanis.

Kesempatan ini bukan saja memberikan wawasan global dan mengembangkan nilai kewarganegaraan global tetapi juga menumbuhkan inspirasi dalam diri peserta didik untuk mengejar beasiswa kuliah ke TCUST. Untuk diketahui bahwa setiap tahun SMA Cinta Kasih Tzu Chi berhasil meloloskan para siswanya kuliah ke TCUST melalui program beasiswa. 

"Melalui kegiatan seperti ini saya memperoleh banyak informasi mengenai negara Taiwan dan TCUST. Kalau boleh sih ada kayak gini lagi" kata Stella Amelia siswa kelas 11 yang sangat antusias dalam pembelajarannya.

Banyak manfaat yang kami terima dari praktik kunjungan mahasiswa TCUST ke sekolah kami. Paling tidak ada tiga manfaat besar, yaitu

1. Mengasah keterampilan kolaborasi. Melalui praktik kunjungan ini, peserta didik belajar mengasah kemampuan bekerja sama. Kita tahu salah satu kompetensi abad 21 yang menjadi tuntutan era digital adalah kolaborasi. Kemampuan kerja sama ini akan sangat menentukan luas jaringan (networking) peserta didik

2. Peserta didik makin menyadari bahwa solidaritas international menjadi mutlak untuk terciptanya dunia yang damai. Melalui pembelajaran budaya-budaya lokal Taiwan peserta didik menyadari bahwa keberagaman adalah keniscayaan. Memahami keberagaman adalah langkah awal pada terbangunnya semangat solidaritas kepada orang lain. Tanpa sebuah kesadaran dan penerimaan terhadap keberagaman, solidaritas akan jauh api dari asap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline