Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Rembuk Warga Sekolah Pintu Masuk Perbaikan Kualitas

Diperbarui: 21 September 2024   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta rembuk warga sekolah memberi masukan (Dokumentasi Pribadi)

Dulu ketika belum ada handphone untuk mengumpulkan warga, pengurus kampung menggunakan kentongan. Ketika terdengar bunyi kentongan semua warga kampung ke luar rumah berkumpul di depan balai. Pasti ada isu atau persoalan yang di-rembuk-kan (didiskusikan) untuk dicarikan jalan keluar. 

Itulah yang disebut rembuk warga. Sebuah tradisi pintu masuk memperbaiki keadaan. Rembuk warga yang menjadi kebiasaan membuat kehidupan warga damai dan tenang.

Rembuk sebagai aktivitas yang sangat penting bagi terciptanya keadaan yang baik. Demikian juga dengan organisasi di zaman kita saat ini seperti sekolah. Istilah yang sekarang banyak digunakan yaitu Focus Group Discussion (Rembuk Warga Sekolah) atau diskusi kelompok terbatas. Diskusi yang pesertanya terbatas pada orang-orang yang berkepentingan langsung atau pemangku kepentingan. Rembuk warga sekolah ini bisa juga disebut rembuk warga sekolah.

Rembuk warga sekolah menjadi penting sebagai media mencari solusi atas persoalan atau media membangun kondisi yang baik. Pelanggan/pengguna (orangtua dan siswa) sering tidak punya wadah menyampaikan keluhan atau ide kepada pihak sekolah. Jika toh ada, sering tidak digunakan oleh orangtua/siswa karena merasa takut kalau-kalau akan berdampak terhadap prestasi peserta didik.

Sekolah pun kurang terbuka menanggapi keluhan atau masukan orang tua/siswa. Akibatnya mereka membicarakan keluhan di luar diantara para orangtua siswa. Kondisi seperti ini yang akan memperburuk lingkungan belajar atau performance sekolah. Akibat yang mengikuti adalah berkurangnya peserta didik baru.

Sekolah yang punya fokus kepada pelanggan (orangtua/siswa) adalah sekolah yang melibatkan orangtua dan peserta didik dalam proses memperbaiki kekurangan dan meningkatkan pelayanan. 

Suara orangtua/siswa adalah suara yang wajib didengarkan karena mereka adalah pengguna. Mereka adalah pusat layanan sekolah. Rembuk warga adalah salah satu media yang efektif membangun kepercayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Praktik Baik Rembuk Warga Sekolah

Rembuk warga adalah forum diskusi pemangku kepentingan yang tujuannya mencari solusi atas persoalan yang dihadapi sekolah dan atau mencari terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Peserta rembuk warga adalah orangtua peserta didik, peserta didik, mitra sekolah, guru dan kepala sekolah serta pihak yayasan. Mereka itulah pemangku kepentingan sekolah atau stakesholder.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline