Ruang kelas terasa "kering". Tidak ada gambar atau tulisan motivasi yang terpampang di dinding kelas. Terdapat papan pajang tetapi tidak ada yang dipajang. Kosong. Satu-satunya yang terpajang adalah gampar kepala negara, bahkan wakil presiden tidak ada fotonya. Kelas ini benar-benar tidak menarik sebagai ruang belajar.
Pemandangan seperti itu barangkali sangat jarang ditemui.
Sekarang perhatikan ruangan kelas di sekolah Anda. Apakah ruangan kelas Anda indah dengan gambar dan tulisan yang menstimulasi peserta didik belajar? Ataukah sebaliknya.
Kelas-kelas di sekolah kami ruang kelas memiliki hiasan yang selalu berubah. Papan pajang juga punya nuansa yang selalu berubah sesuai dengan tema. Setiap hari besar keagamaan, papan pajang dan ruang kelas dihias agar semarak hari raya mewarnai kelas dan sekolah. Di luar hari besar keagamaan, papan pajang dihias sesuai dengan tema yang disepakati. Misalnya hari pendidikan nasional, Mandarin Week, hari Kartini dan seterusnya.
Manfaat Membuat Mading
Praktik ini sangat baik sebagai salah satu strategi penguatan literasi peserta didik. Melalui papan pajang peserta didik bisa mengasah keterampilan mengekspresikan ide dan beragam karya mereka. Misalnya papan pajang berisikan liputan kegiatan siswa. Atau berisi para tokoh dunia sehingga peserta didik bisa mengenal dan mendapatkan inspirasi dari tokoh-tokoh tersebut. Papan pajang bisa juga berisi rumus-rumus kimia atau matematika sehingga setiap hari peserta didik bisa melihat dan makin membekas dalam dirinya.
- Mendorong Peserta Didik Gemar Membaca
Keberadaan papan pajang atau majalah dinding menjadi perwujudan sekolah yang ramah literasi. Mading bisa menjadi daya dorong minat membaca peserta didik. Tentu saja harus dikemas atau didesain secara menarik mata. Secara visual mading yang menarik menjadi magnet peserta didik membacanya.
Guthrie & Wigfield dalam buku Engagement and Motivation in Reading (2000) menyinggung kegiatan membaca yang menarik dapat meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam literasi. Nah dalam kaitan dengan keminatan atau ketertarikan peserta didik membaca, mading menjadi salah satu media yang efektif.
Pada saat peserta didik melihat karyanya atau karya temannya di pajang di majalah dinding, mereka akan termotivasi untuk membacanya. Minat dan motivasi membaca mereka tumbuh. Ini bukan satu-satunya dampak positif dari keberadaan mading. Dampak positif yang sangat signifikan terjadi pada peserta didik yang membuat konten untuk mading. Sebuah proyek penelitian di Swedia yang dilakukan terhadap 96 kelas dari 46 sekolah membuktikan bahwa peserta didik akan mendapatkan wawasan yang lebih luas dan pemikiran ilmiah ketika mereka mengumpulkan data yang digunakan sebagai konten mading (papan buletin analog di ruang publik)
- Meningkatkan Keterampilan Kerja Sama
Saya perhatikan kelas yang punya kerjasama baik antara peserta didik dan wali kelas akan memiliki mading yang menarik dan indah. Sebaliknya pun terjadi. Ini menunjuk pada keterampilan kerja sama / kolaborasi yang bisa dibangun melalui pembuatan mading. Keterampilan kerja sama ini akan mengasah pula keterampilan relasi interpersonal diantara mereka. Peserta didik akan saling tukar ide dan gagasan, dan bahkan pengambilan keputusan.