Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Makna Idul Fitri Pembaharuan Menciptakan Masyarakat Damai

Diperbarui: 23 April 2023   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar. Silahturohmi saat lebaran (Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/)

Hari lebaran selalu terasa damai dan Bahagia. Kita saling bersalaman mengucapkan selamat hari raya lebaran dan saling bermaaf-maafan. Inilah yang membuat hari lebaran terasa sangat damai, indah dan Bahagia.

Puasa selama 30 hari menahan lapar dan haus serta menahan hawa nafsu rasanya sungguh layak dirayakan pada hari lebaran. Kebahagiaan menjadi sempurna karena kita berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita kasihi, orang tua, suami-istri, anak-anak dan sanak keluarga.
Saya bisa merasakan kesedihan orang yang tidak bisa mudik pulang kampung pada hari lebaran seperti sekarang ini.

Makna idul fitri membawa pembaharuan dalam hidup pribadi, dan masyarakat. Tentu saja pembaharuan ini tidak hanya peristiwa sesaat dan hanya terjadi pada lebaran. Pembaharuan hidup yang menjadi semangat hidup sehari-hari.

Pembaharuan antara lain, silahturohmi kepada tetangga, berbuat baik kepada anak yatim piatu, dan perhatian kepada sanak saudara jauh. Saya sangat yakin kehidupan pribadi akan sangat berkualitas ketika semangat idul fitri seperti sekarang ini dihidupi terus menerus dan menjadi semangat yang mendasari perilaku kita. Bukan hanya hidup pribadi tetapi juga hidup bermasyarakat, dan bekerja.

Tidak bisa dipungkiri bulan Ramadan membawa pembaharuan dalam struktur sosial dan hidup bernegara. Toleransi terhadap perbedaan pun demikian tinggi. Semua bersalaman tanpa memandang agama, suku dan sosial ekonominya. Semua orang dengan cara dan porsinya masing-masing melakukan perbuatan baik. Sungguh hari idul fitri adalah hari terbaik dalam hidup manusia sebagai anggota masyarakat dan bangsa.

Bagaimana semangat ini terus dihidupi dan dijadikan dasar dalam berperilaku sehari-hari adalah komitmen setiap manusia yang sudah kembali kepada fitrahnya. Masyarakat hidup harmoni karena saling menghargai dan memberi satu dengan yang lain. Keramahtamahan menghiasi setiap keluarga. Pintu terbukan untuk siapa saja yang datang membawa niat baik bersilaturohmi.

Kita bisa mengerti jika data menunjukkan bahwa selama lebaran dan idul fitri perputaran uang sangat tinggi karena setiap orang terdorong untuk berbuat baik kepada orang lain. Setiap orang memperhatian orang lain yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kita pantas berbangga hidup di bumi Indonesia yang kaya dengan keberagaman dan merayakan pertobatan dengan tindakan baik kepada sesame. Semoga makna idul fitri menjadi semangat hidup seluruh rakyat Indonesia seterusnya bukan hanya saat lebaran saja. Dengan demikian niscaya akan terjadi keharmonisan dan kedamaian. Idul fitri menciptakan masyarakat yang damai.

Artikel ini adalah refleksi penulis sebagai bagian pengasahan hati sekaligus menantang diri untuk berbagi kebaikan melalui tulisan dalam ajang tantangan samber thr, samber 2023 hari 22)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline