Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Berbuka Puasa dengan Hati yang Gembira: Manis Bukan Hanya di Pengecap tapi di Hati

Diperbarui: 14 April 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar: Berbuka dengan para siswa yang baik hati (dok.Pri)

Nikmatnya menu makanan bukan pertama-tama ditentukan oleh kemewahan hidangan yang kita makan; tetapi hati yang gembira membuat makanan makin terasa lezat. Tempe dan tahu bisa menjadi lebih nikmat dibadingkan daging dan ikan ketika suasana makan harmonis. Bahkan es teh manis bisa terasa pahit loh kalau hati kita dan orang yang berbuka bersama kita cemberut.

Berbuka puasa kali ini terasa sangat manis dirasa. Bukan hanya rasa di pengecap tetapi di hati dan seluruh diri. Buka puasa kali ini benar-benar buka puasa dengan yang manis. Suasana hati dan orang-orang yang berbuka bersama kita yang membuat buka puasa ini terasa manis.

Suasana Hati Bahagia

Sore ini suasana hati terasa bahagia. Para pengurus OSIS sejak siang hari tampak bersuka cita menyiapkan takjil manis untuk kaum marginal di sekitar sekolah. Mereka berbagi tugas menyiapkan es buah. Ada yang menyiapkan botolnya, ada yang mengupas buah, ada yang mengaduk air dengan gula. Mereka mengerjakan sambil bercanda, dan terkadang diselingi cerita lucu-lucu. Saya menyaksikan mereka dan sesekali nimbrung membantu untuk merasakan suasana hati bahagia. Suasana kekeluargaan yang terasa sangat kuat sore ini.

Setelah selesai menyiapkan 200 paket takjil, kami briefing untuk membagi personil dan tempat yang akan menjadi tempat kami membagi takjil. Kami membagi tim menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok siswa di damping 2 -3 guru untuk memastikan pembagian terlaksana lancar dan kena sasaran. Mereka yang kami beri takjil es buah dan makanan adalah para pemulung dan driver ojek online. Kami ingin mereka merasakan berbuka yang manis-manis juga.

Ilustrasi gambar: Berbagi takjil bagian persiapan buka yang manis (dok.pri)

Perilaku Kebersamaan yang Manis

Faktor lain yang membuat buka puasa manis, selain suasana hati adalah orang yang bersama kita perlikunya manis. Anak-anak merasakan kegembiraan yang luar biasa. Mereka tidak merasakan capek karena menyiapkan takjil dan keliling berbagi takjil. Siswa bercerita kesan yang dirasakan setelah berbagi. Betapa terharu bisa berbagi kepada pemulung dan anaknya. "Saya hepi banget pak bisa berbagi kepada mereka. Terima kasih Pak sudah diikutkan berbuat baik" Ujar salah seorang siswa. Kebersamaan seperti inilah yang membuat buka puasa makin manis. Manisnya takjil terasa sangat melegagakan tenggorokan dan memuaskan dahaga karena hati kami bahagia setelah berbagi.

Berbuka dengan yang manis bukan hanya karena makanan itu manis tetapi karena suasana hati yang bahagia dan orang-orang yang berbuka bersama kita berperilaku manis untuk orang lain. Inilah berkah Ramadan, ketika kita masih diberi kesempatan untuk menebar kabaikan dengan berbagi menu manis untuk orang lain yang kekurangan. Terima kasih Ramadan.

Untuk video singkat kami berbuka dengan yang menis setelah berbagi takjil silakan klik link berikut ini:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline