"Pak, sebentar lagi ya, kami lagi cari objek foto untuk rubriknya" Suara Surya salah seorang murid saya ketika saya ajak pulang. Waktu sudah menunjuk pukul 14.30 wib.
Surya bersama dengan 5 teman lainnya sedang mewawancarai beberapa pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan mencari objek yang dibutuhkan untuk rubrik penilaian. Kunjungan ini bagian dari tahapan projek dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Rubrik, Instrumen Penilaian yang Adil
Guru merdeka di dalam Kurikulum Merdeka adalah guru yang mampu melaksanakan pembelajaran bermakna. Pembelajaran bermakna ini menjadi sangat penting karena akan semakin mengaktifkan keterlibatan siswa dan siswa menjadi pusat pembelajaran
Baca: Guru Merancang Pembelajaran Bermakna, Siswa Bahagia
Setiap pembelajaran pasti akan ditindaklanjuti dengan penilaian (asesmen). Penilaian sering membuat peserta didik "takut". Tentu reaksi seperti ini bukannya tanpa sebab.
Penyebab peserta didik takut menghadapi penilaian karena pendidik-semoga keliru-pada umumnya menjadikan hasil asesmen sebagai ukuran capaian pembelajaran.
Cara berpikir seperti itu harus kita tinggalkan. Guru harus mulai berubah dalam melaksanakan penilaian. Terdapat banyak teknik penilaian yang bisa digunakan oleh pendidik.
Bukan hanya tes tertulis. Bukan hanya ini saja. Pendidik bisa menggunakan instrumen penilaian yang bisa mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Salah satu instrumen penilaian itu adalah rubrik.
Baca: Merancang Jurnal, Portofolio, dan Rubrik: Hal Krusial dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Rubrik, Instrumen Penilaian yang Adil