Sabtu, 14 Januari 2023 Aula SMA St. Ursula tampak begitu megah dengan kehadiran para insan pendidikan yang merayakan Natalan 2022. Perayaan yang diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta dihadiri lebih dari 400 guru dan tenaga kependidikan.
Perayaan diawali dengan ekaristi yang dipimpin oleh Ketua Komisi Pendidikan KAJ, RD. Charles Agustino Conread Javlean, Pr. Seluruh rangkaian kegiatan bermuara pada satu keyakinan iman yang diungkapkan dengan syukur: Allah menciptakan setiap manusia bisa kreatif.
Perayaan natal tahun ini menjadi momen istimewa dan refleksi mendalam. Istimewa karena setelah beberapa tahun pandemi, baru tahun ini insan pendidikan bisa berkumpul tatap wajah mengungkapkan syukur atas pendampingan Allah selama masa Pandemi.
Menjadi refleksi mendalam. Bagaimana tidak? Setelah perayaan ekaristi usai, insan pendidikan disuguhi tarian anak anak SMP SLB Panggudi Luhur. Inilah momen penuh haru. Enam siswa tuna runggu beratraksi dengan tarian yang sangat indah.
Mereka harmoni dengan musik yang mereka sendiri tidak mendengarnya. Bagaimana mungkin ini bisa? Jawabanya adalah kreativitas para guru pendamping. Salut. Tepuk tangan riuh para hadirin sambil berdiri mengharukan seluruh isi aula. Semua hadirin berefleksi mendalam "Karya Tuhan hadir kembali ketika kita kreatif melayani para siswa"
Kajian refleksi menjadi makin dalam ketika Pater Vincentius Darmin Mbula, OFM sebagai ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) berdialog interaktif dengan Ketua Komisi Pendidikan KAJ, RD. Charles Agustino Conread Javlean, Pr. dengan topik Insan Pendidikan yang Kreatif. Dialog interaktif menjadi makin menohok ketika moderator, Ferry Doringin, Ph.D menguliti setiap sisi makna kreativitas.
Empat Elemen Kreativitas
Kreativitas menurut Pater Darmin, Doktor Pendidikan lulusan UNJ ini punya empat elemen yang disebut 4 P. Keempat P itu adalah Personal, Proses, Produk dan Pres (Pressure)
Hanya manusia (Person) yang bisa kreatif. Mesin tidak bisa kreatif. Karena itu guru tidak akan tergantikan ketika kreatif. Dan kreatif itu ciri kemanusiaan manusia. Kreatifivitas itu humanistic. Semakin kreatif ia akan semakin humanis. Karena itu setiap manusia bisa kreatif. "Dan manusia itu kreatif"
Kreativitas selalu fokus pada pentingya proses. Bicara mengenai proses kreatif, Pater Darmin mengajak para insan pendidikan untuk melakukan "pelambatan", yaitu refleksi.