Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Menulis Itu Belajar Menata Alur Berpikir

Diperbarui: 17 September 2022   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Dok Pri. Penulis sedang menjelaskan cara menulis sederhana kepada siswa-siswa SMA

Pernahkah Anda sulit menangkap makna tulisan? Karena tulisan itu panjang banget dan terasa berbelit-belit. Tiga minggu ini saya mereviu lebih dari 150 judul artikel dan diskripsi singkat rasional (abstrak) pembuatan judul dari peserta lomba menulis artikel di institusi kami. Saya juga mereviu beberapa artikel yang ditulis siswa yang mengikuti lomba di kompetisi menulis artikel.

Tidak sekali jadi. Setelah mendapatkan masukan, penulis memperbaiki tulisannya. Menulis adalah proses belajar menata alur berpikir. Orang yang rajin menulis akan mempunyai alur berpikir yang runtut dan rapi.

Bukan Bakat Tapi Hasil Latihan

          Barangkali Anda pernah membaca kisah Abraham Lincoln mengasah emosinya. Ia seorang yang temperamen. Mudah tersingung, dan emosi kemarahan meledak-ledak. Hal baiknya ia menyadari kelemahan itu. Yang ia lakukan, kalau lagi kesel, jengkel atau marah pada seseorang, ia tulis apa yang ia rasakan, termasuk umpatan-umaptan kasar. Kemudian kertas itu dirobek-robek dan ia buang di tong sampah. Kebiasaan ini membuat emosinya makin hari makin lembut. Dunia mengakui, Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat yang bijaksana.

Menulis sebagai sebuah keterampilan bukan hanya menjadi cara untuk mengasah emosi tetapi juga cara menata alur pikiran menjadi runtut dan rapi. Logika kita akan terasah dan imajinasi berkembang.

John Irving, penulis legendaris Amerika Serikat membuktikan. Orang akan kaget kalau mengetahui masa kecilnya. Ia anak yang menderita disleksia. Sulit membaca dan menulis. Untuk menulis namanya dengan benar, ia mengulang beberapa kali. Bagaimana ia bisa menjadi penulis hebat dengan karya luar biasa? Ia mengatakan "menulis ulang adalah cara terbaik" Menulis adalah cara terbaik menjadi penulis sekaligus menata alur berpikir. Manfaat menulis lebih banyak lagi.

"Ketika tulisan Anda dikoreksi oleh orang lain, reaksi Anda menujukkan cara berpikir Anda" Kalimat ini saya hidupi terus menerus. Saya sangat bangga kepada para siswa yang minta tulisannya dikoreksi. Pikir saya, "Anak ini seorang pembelajar. Anak ini akan menjadi anak hebat" Maka dengan segala keterbatasan saya, saya membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, tanda baca dan makna kata.

Dengan cara ini saya juga belajar memahami cara berpikir si penulis dan saya belajar mengasah alur berpikir saya. Saya juga belajar banyak hal karena untuk bisa memberi masukan, saya harus mencari sumber yang kredibel.

Setiap Tulisan Punya Pesan Positif

          Inilah yang menjadi motivasi saya menulis. Saya bisa berkontribusi secara gratis melalui tulisan. Ketika saya menulis, saya bertanya pada diri sendiri, "Pesan apa yang ingin saya sampaikan untuk diri saya sendiri?" Ini tentu bisa menjadi pesan juga untuk pembaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline