Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kapabilitas Pengurus Koperasi Sangat Ditentukan Proses Persiapan Menjadi Pengurus dan Pengawas (Part 2)

Diperbarui: 27 Agustus 2018   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pada kesempatan ini saya akan merefleksikan pentingnya masa persiapan sebelum seseorang dipilih menjadi pengurus dan pengawas koperasi. Dari pengalaman saya berdiskusi dengan para pengurus dan pengawas beberapa koperasi pada kesempatan studi banding maupun pada saat pelatihan dan Pendidikan perkoperasian, sangat sedikit koperasi yang benar-benar menyiapkan para calon pengurus dan pengawas koperasi

 Faktor tiadanya masa persiapan ini yang menyebabkan koperasi sulit berkembang hingga akhirnya mati.

Saya sendiri mengalami betapa pahitnya pil yang harus ditelan ketika seorang pengurus/pengawas tidak mempunyai kompetensi mengelola koperasi. Karena itulah, kiranya masa persiapan ini  harus kita perhatikan secara serius jika ingin koperasi mempunyai pengurus dan pengawas yang kompeten dan bijak.

Jenis Persiapan 

Siapakah yang layak dicalonkan menjadi pengurus atau pengawas koperasi? Tentu saja anggota yang mempunyai kompetensi manajerial dan leadership serta mempunyai kualitas karakter yang teruji dan terpuji.  Persolan menjadi tidak mudah ketika hanya segelintir orang yang bersedia menjadi calon pengurus atas pengawas. Untuk mendapatkan calon pengurus atau pengawas yang berkualitas ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

  • Magang

Mereka yang direkomendasikan menjadi calon pengurus atau pengawas adalah anggota koperasi yang pernah magang melayani dan terlibat di dalam pengelolaan koperasi. Bapak Koperasi Muhammad Hatta mengatakan 'pengurus koperasi adalah orang-orang yang pernah magang di koperasi".

Pemikiran ini tentu mempunyai alasan yang kuat. Mereka yang pernah magang di koperasi tentu saja mempunyai pengalaman pengelolaan koperasi. Mereka yang pernah magang tentu mempunyai pengetahuan mengenai koperasi, dan bagaimana melayani anggota menuju kepada kesejahteraan. Memang saat ini magang sangat jarang dijumpai. Namun bagi kita para penggiat atau pengelola koperasi bisa melakukan cara ini untuk mempersiapkan calon pengurus dan pengawas.

  • Menjadi Pengurus Kelompok

Menjaring calon pengurus atau pengawas dilakukan dengan cara memilih orang-orang yang pernah menjadi pengurus kelompok. Saat ini banyak kita menjumpai koperasi besar dengan area layanan yang luas mempunyai system kelompok berdasarkan area dan profesi. Setiap kelompok mempunyai pengurus yang terdiri dari ketua dan sekretaris.

Mereka mempunyai tugas, fungsi dan peran melayani anggota koperasi dalam kelompokknya. Dengan system ini pengurus koperasi mempunyai anggota tim yang tersebar disetiap kelompok. Pelayanan kepada anggota menjadi lebih efektif dan maksimal. Calon pengurus atau pengawas dipilih dari pengurus kelompok tersebut. Cara ini dilakukan oleh salah satu koperasi kredit di Lampung yang mempunyai anggota lebih dari 10.000 dengan layanan hampir satu provinsi yang sangat jauh dari kantor pusat.

  • Pembekalan Bagi Calon Pengurus

Cara ketiga ini telah dilakukan oleh beberapa koperasi yang melihat peran dan tugas pengurus dan pengawas itu sangat penting. Salah satu koperasi  kredit di Jawa Timur melakukan secara sistematis. Mereka merancang kurikulum dengan sangat baik.

Saya beberapa kali memberi pembekalan kepada para calon pengurus dan pengawas. Akan sangat ideal bila cara pertama yakni magang dan cara kedua dilengkapi dengan pembekalan. Salah seorang peserta diklat pengurus dan pengawas pernah bertanya kepada saya apa materi yang diberikan pada pembekalan calon pengurus dan pengawas dan berapa lama dilakukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline