Lihat ke Halaman Asli

Purwanto (Mas Pung)

Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Bertemunya Jagung dan Sate Kelinci di Kabupaten Batang

Diperbarui: 13 Januari 2016   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua kali saya mengadakan perjalanan ke Batang, kabupaten di Jawa Tengah, yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara , dan Kendal di timur. Saya pergi ke Batang dalam rangka menjajaki potensi bisnis jagung. Dari perjalanan bisnis tersebut saya merasakan udara dan suasana POSITIF yang luar biasa besar, yang menjadi potensi kabupaten ini.

 

Batang Lumbung Jagung Karena Letak Strategis

Sebelumnya saya tidak tahu kalau Batang menjadi sentra jagung. Informasi ini saya peroleh melalui internet. Seberapa besar Batang menghasilkan jagung harus saya buktikan, dan karenanya saya pergi kabupaten Pak Yoyok Riyo Sudibyo, yang mendapat anugerah Bung Hatta Anti-Corruption Award. Seolah saya tidak percaya kalau Batang menjadi sentra jagung. Sepanjang perjalanan saya dari Pekalongan sampai Banyu Putih, sedikit saya jumpai tanaman jagung.

Hari itu saya bertemu  dengan beberapa pedagang jagung. Mereka biasa disebut pengepul, pedagang yang membeli jagung dari petani. Para pengepul biasa menjual jagungnya kepada pedagang yang lebih besar. Biasanya pedagang ini sudah menguasai pasar tingkat kecamatan. Pertanyaan saya diawal belum terjawab “dimana para petani menanam jagung?” Jawaban atas pertanyaan ini terjawab ketika saya berbincang dengan salah seorang yang menyebut diri sebagai “coordinator” petani hutan tegakan. Puluhan petani penggarap, dengan ijin dari pihak perhutani jati, menggarap lahan tegakan, yakni lahan di hutan jati yang diolah menjadi tumpang sari. Istilah tegakan dari kata “tegak” yakni jati yang berdiri/tumbuh tegak lurus dimana di bawahnya terdapat tanah kosong yang bisa dimanfaatkan. Dengan model ini pemerintah memberdayakan para petani sekaligus memaksimalkan potensi lahan hutan jati. Menurut kesaksiannya, pemerintah setempat memfasilitasi para petani dengan bibit jagung yang lebih murah dan pendukung lain.

Berapa ratus hektar yang bisa digarap petani sehingga Batang menjadi sentra jagung? Tampaknya, kekuatan Batang sebagai penghasil jagung tidak mampu mensupply kebutuhan pabrik tpakan ternak di wilayah Semarang dan Jawa Barat. Melihat mobilitas pengiriman jagung asal Batang, tidak hanya ke Semarang tetapi juga ke Kerawang danbahkan Tangerang hingga Bandung. Dari perbincangan dengan para pengepul, kekuatan Batang menyediakan jagung bukan hanya dipenuhi dari para petani Batang melainkan dari daerah sekitar Batang, seperti Weleri, Bumi Ayu-Kendal, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung. Letak yang strategis Batang antara Kendal-Pekalongan-Banjarnegara ddidukuung dengan infrastruktur yang bagus dan “terminal” bagi truk dan container membuat Batang menjadi pilihan untuk menampung jagung dari berbagai daerah disekitarnya, bahkan Boyolali, dan Ngawi juga mengirim jagung ke Batang. Anda dengan sangat mudah bisa menjumpai kumpulan truk dan kontainer parkir di beberapa titik lokasi di Batang. Tentu saja ini menjadi potensi yang besar bagi kemungkinan investasi yang lebih besar bagi pertumbuhan industry dan pergudangan.

 

Batang Wisata Kuliner “Sate Kelinci, Pecel dan Durian”

Menikmati kuliner khas daerah local menjadi hal istimewa ketika Anda mengadakan perjalalanan-apa pun perjalanan Anda. Ketika Anda pergi ke Batang, kiranya tidak sempurna jika Anda tidak menikmati sate kelinci yang amat lezat. Sebagian besar wilayah Batang adalah dataran tinggi. Udara yang sejuk dengan pemandangan yang hijau oleh hamparan tanaman, Anda bisa duduk menikmati sate kelinci. Sangat mudah menjumpai penjual sate kelinci. Sepanjang jalan dari Pekalongan hingga Banyu Putih, akan dijumpai puluhan pedagang sate kelinci. Tentu Anda harus mengertahui lokasi yang menjadi favorit pengunjung. Selain sate kelinci, jikalau Anda terbiasa dengan pecel, lidah Anda akan dimanjakan dengan pecel Batang yang rasa serta aroma bumbu kacangnya sangat unik. Percampuran pedas dan manis membuat pecel Batang berbeda dengan pecel didaerah Jawa lainnya. Silakan Anda mencobanya, dipastikan Anda ingin mengulanginya. Belumlah lega rasa selera Anda jika Anda tidak menikmati durian Batang. Durian yang memiliki warna berbeda dengan durian Sumatera. Rasa dan aromanya pun berbeda. Saya pastikan, kuliner Batang akan membuat Anda kagum akan potensi kabupaten ini.

 

Batang- menyimpan kekuatan besar untuk mengangkat Program Ketahanan Pangan Kabinet Joko Widodo. Letak yang strategis dengan pesona wisata kulinernya akan mampu menjadi daya magis menarik pemerintah dan investor mengembankan pembangunan. Dengan demikian pula kecenderungan generasi muda Batang pergi bekerja ke luar negeri sebagai TKI akan terminimalisir. Mereka akan lebih kerasan dan memilih membangun daerahnya sendiri. Semoga saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline