Lihat ke Halaman Asli

Bima M

Seniman

Pameran Lukisan Goresan Juang Kemerdekaan

Diperbarui: 4 Agustus 2016   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pameran lukisan yang diselenggarakan di Galeri Nasional pada tahun 2016. Pameran ini bertema tentang Goresan Juang Kemerderkaan. Goresan Juang Kemerdekaan merupakan hasil dari Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Pameran Lukisan ini dibuka oleh Presiden RI Jokowi.

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia diselenggarakan dari tanggal 2 – 30 Agustus 2016 yang bertempat di Jl. Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta.

Perlu menjadi perhatian pula terdapatnya angka 17|71: tertera pada brosur pameran lukisan ini. Angka 17|71: menjadi perhatian bagi pengunjung. Apa maksud dibalik angka yang ditampilkan.

Sebelum memasuki ruang Galeri Nasional, terlebih dahulu pengunjung melakukan regristrasi. Ruang regristrasi terletak di sebelah Timur dari Gedung Galeri Nasional. Di dalam ruang regristrasi terdapat tempat penitipan barang, karena sebelum memasuki ruang Galeri Nasional tertera tanda dilarang membawa kamera foto, topi, tas, jaket dan senjata tajam.

Barang barang tersebut dapat dititipkan pada petugas dan akan menerima tanda nomor sesuai dengan kotak untuk meletakkan barang yang dititipkan. Setelah itu baru kita melakukan regristrasi dengan menunjukkan KTP atau tanda identitas kita pada petugas regristrasi. Petugas menanyakan nama, e_mail dan nomor telpon. Regristrasi setelah dilakukan kita memperoleh tanda nomor dengan diberi tali. Tanda nomor harus dikenakan pada saat masuk ruang Galeri Nasional.

Petugas keamanan akan memeriksa kita dengan alat detector, kemudian dipersilahkan untuk masuk. Pameran lukisan bernuansa perjuangan dikaitkan dengan menjelang hari Ulang Tahun Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus. Makna angka 17|71: menurut keterangan yang diberikan  yakni pada tanggal 17 Agustus tahun ini, kemerdekaan Indonesia berusia 71 tahun.

Pameran lukisan yang diselenggarakan terdapat para pelukis Indonesia memiliki nilai sejarah bagi bagi bangsa Indonesia. Karya lukisan yang berjudul Laskar Rakyat Mengatur Siasat I tahun 1946 oleh Affandi. Lukisan ini menceritakan bagaimana pejuang pejuang kita mengatur siasat untuk menghadapi para penjajah. Para pejuang dengan semangat juang yang tinggi dengan peralatan apa adanya berani melawan penjajah dengan peralatan lebih maju.

Kita sering mendengar dan melihat di buku buku sejarah mengenai Jenderal Sudirman.  Lukisan Jenderal Sudirman turut dipamerkan. Lukisan yang berjudul Potret Jenderal Sudirman tahun 1956 dilukis oleh Gambiranom. Lukisan ini memberikan gambaran sosok Jenderal Sudirman yang berdiri gagah menggunakan mantel panjang berwarna coklat, blankon dan bercelana hitam. Jenderal Sudirman memegang tongkat dengan pandangan penuh semangat mengusir para penjajah dari Indonesia.

Saya merasa gembira dan bahagia sekali karena saya juga seorang pelukis yang dapat menyaksikan secara langsung karya karya pelukis besar Indonesia. Saya biasanya hanya mendengar atau melihat di TV. Pada saat ini dapat benar benar menyaksikan lukisan lukisannya.

Pada waktu di sekolah mendengar dari guru sejarah mengenai perjuangan Pangeran Diponegoro. Bagaimana perjuangannya dengan gagah beraninya, sehingga pihak Belanda sulit untuk menghadapinya. Pihak Belanda dengan tipu dayanya berhasil menangkap Pangeran Diponegoro. Pelukis Raden Saleh melukis Penangkapan Pangeran Diponegoro yang dibuat tahun 1857.

Para pengunjung dapat menyaksikan karya lukisan yang sebagian besar bertema perjuangan. Pejuang wanita pun juga ditampilkan sebagai pejuang emansipasi wanita yakni lukisan Potret R.A. Kartini tahun 1946/7 oleh Trubus Sudarsono. Lukisan ini melukiskan R.A. Kartini dengan kebaya berwarna biru dengan anggunnya dengan tatapan mata yang tajam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline