Kancah perfilman dari Indonesia mulai terlihat meriah. Mengapa dibilang meriah? Apakah semacam pesta. Boleh dibilang banyak tertampang dan ditayangkan di gedung-gedung bioskop.
Keberadaannya dapat menghibur hati bukan saja di perfileman melainkan juga para penggemar yang rindu dengan film bangsa Indonesia. Apakah mungkin akan memecahkan box movie di dalam negeri sendiri tinggal menunggu waktu saja. Bila dilihat film yang tergolong banyak diminati seperti Avengers Age of Ultron, Atau Fast Furious 7.
Kita harus yakin dapat mewujudkan film-film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan dapat mendunia. Kalau diperhatikan banyak para orang-orang yang berkecimpung di perfilman di Indonesia begitu kreatif, dan bekerja keras untuk bangkit kembali. Kebangkitannya dalam proses pembuatan sampai dapat ditayangkan patut terus diberikan semangat.
Beberapa judul film yang diingat oleh penulis dari hasil mengamati yang ditayangkan di gedung-gedung bioskop. Terteranya urutan berdasarkan dari hasil ingatan selama pengamatan karena tidak mudah mengamati film dari tahun ke tahun. Di bawah ini terdapat dari hasil pengamatan film sebagai berikut:
Film Cut Nya Dien yang dibintangi artis Christine Hakim merupakan film yang mengkisahkan pahlawan nasional dari Aceh melawan penjajah. Perjuangan yang begitu gigih dan tidak mengenal menyerah untuk mengusir penjajah.
Film Laskar Pelangi termasuk mendapat sambutan yang hangat dari para penonton yang distrudarai oelh Riri Reza dan Mira Lesmana. Film ini pada tahun 2009 mendapat penghargaan Signis Award dalam Hongkong Internasional Film Awards dan dan best film pada Asia Pasific Festival tahun 2009.
Film Pintu Terlarang yang merupakan karya dari Joko Anwar pada tahun 2009 memperoleh penghargaan dari Puchon International Fantastic Film Festival.
Film Garuda Didadaku yang distrudarai oleh Salman Aristo da Ifa isfansyah memperoleh penghargaan pada Children and Youth Armenia International Film Festival tahun 2010.
Film Sang Pemimpi yang merupakan film sekuel dari Laskar Pelangi pada tahun 2010 memperoleh 3 penghargaan yaitu audience dari Udine Far East Film Festival di Italia, NETPAC Critics Jury Award dari Singpore dan Premio Juvenile Award Fici Children International Film Festival Madrid.
Film Merantau pada tahun 2010 memperoleh penghargaan sebagai pemenang dalam kategori Best Film Actionfest International Film Festival di North Carolina Amerika Serikat.
Film The Raid yang memperoleh sambutan bagus dari masyarakat. Film ini menampilkan seni bela diri pada tahun 2011 memperoleh penghargaan Cadillacs People Choice Awards di Toronto International Film Festival. Pada tahun 2012 juga mendapat penghargaan the best film dan audience award di Jameson Dulblin International Film Festival.
Film Jamila dan Sang Presiden memperoleh 2 penghargaan pada tahun 2010 yakni Asian Film Festival Vesoul Perancis berupa Prix de Public dan Prix Jury Leycen. Kemudian pada tahun yang sama meraih Best Original Score Asia Pasific Film Festival untuk Theorsi Argeswara.
Film Ainun dan Habibie merupakan film autobiografi Presiden RI ke-3 BJ. Habibie memperoleh sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
Film Cinta Selamanya merupakan film hasil karya Fajar Nugros yang ditayangkan pada tahun 2015. Film ini mengkisahkan perjalanan cinta sorang penulis novel bernama Fira Basuki.
Film Youtubers film yang dibuuat secara bersama Kemal Palevi, Jovial Da Lopez. Bagi para penggemar You Tube dapat terhibur dengan adanya film ini yag juga diluncurkan pada tahun 2015.
Film Toba Dreams yang distrudarai Benny Setiawan mengkisahkan kehidupan keluarga. Adanya konflik antara anak dengan ayahnya yang juga ditayangkan tahun 2015.
Film Miss Call yang merupakan karya dari Irwan Siregar bagi penggemar film horor. Film ini dapat menjadi refrensi untuk ditonton bagi yang suka film horor.
Dari serangkaian film di atas yang informasi diperoleh dari berbagai sumber kemudian dirangkai. Hal ini menunjukkan semangat yang terus berkibar agar menjadi tuan rumah dari serbuan film dari luar negeri.
Bila film-film yang ditayangkan seperti Avengers Age of Ultron menggunakan teknologi (4Dx-3D). Hal ini sebagai masukan untuk film-film Indonesia mulai berani mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dapat diterapkan dalam pembuatan film. Penonton dibawa seolah-olah berada di dalam adegan-adegan film. Adanya interaksi secara tidak langsung menambah daya tarik tersendiri. Semoga saran atau masukan yang diberikan dapat menjadikan film-film Indonesia semakin berjaya di dalam negeri maupun di luar negeri.
(Bima Mulijarto, S.Pd, S.E. M.M., Mei 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H