Lihat ke Halaman Asli

Bilqist FatikhatulSafitri

Universitas Peradaban

Kamu Mahasiswa? Kamu Stres? Coba Cara Ini, Dijamin Ampuh

Diperbarui: 18 Juli 2023   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Mahasiswa sedang Stres ( sumbdata:image/jpeg;base64

Akhir-akhir ini banyak mahasiswa stress karena beban tugas yang berlebih khususnya mahasiswa eksak yang penuh dengan praktikum, proyek mandiri maupun kelompok bahkan harapan serta tekanan dari orang tua juga bisa menjadi pemicu stres. Mahasiswa yang tidak dapat mengelola stress dengan baik cenderung akan memiliki tekanan psikologis yang lebih besar sehingga menyebabkan kecemasan berlebih dan berakibat depresi. Beberapa cara dapat dilakukan agar terhindar dari stres, salah satunya dengan Terapi Seni. Penulis telah membuktikannya bahwa cara ini ampuh untuk mengatasi stres yang dialami mahasiswa. Simak penjelasan berikut.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar; ketegangan. Istilah stres berasal dari kata streingere (bahasa Latin) artinya kondisi proses sistem organ dan jaringan tubuh yang berhenti sejenak, sebagai respons tubuh terhadap stimulus dari luar yang bersifat menekan jiwa atau psikis sehingga menimbulkan perasaan tegang, tertekan, atau cemas.

Secara umum, stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional(mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan dan dapat dialami oleh siapa pun termasuk mahasiswa. Stres pada mahasiswa sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan pengalihan kegiatan atau “menghilang sejenak” dari hal-hal yang meningkatkan hormone stress. Lalu apa sih cara yang ampuh untuk menghindari stress?? Banyak hal positif yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan Art Therapy atau Terapi Seni.

Terapi seni ini memiliki manfaat yaitu menenangkan sistem saraf, ketika kita sedang fokus melakukannya pikiran akan bergeser dari kegalauan yang membuat stres ke perenungan dalam membuat suatu karya. Terapi Seni memiliki berbagai jenis metode antara lain terapi tari, terapi drama, terapi melukis, terapi menulis, dan terapi kelompok lainnya. Metode yang seringkali digunakan yakni terapi melukis Mari simak fakta mengenai seni termasuk melukis untuk terapi stres di bawah ini.

Pertama, melukis bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengekspreksikan diri. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of the American Art Therapy Asociation, seorang psikotropis seni ekspresif dan mindfulness Dorren Meister,MA,MFT dari Okland,California berkata, terapi seni apa pun dapat membantu seseorang untuk mengekspresikan diri sehingga dapat menemukan perspektif berbeda mengenai suatu masalah.

Melukis dapat membantu seseorang untuk menyadari perasaanya, sehingga emosi atau tekanan yang dirasakan dapat tercurahkan dalam bentuk karya visual. Mahasiswa yang mengalami berbagai tekanan cenderung  memiliki perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kalimat, hingga ia merasa tidak memiliki tempat untuk menyalurkan perasaannya, dengan melukis berbagai macam perasaan, keluh kesah, emosi dapat dituangkan ke dalam bentuk karya lukisan.

Kedua, untuk Self healing. Ketika merasa galau, lelah dengan tugas maupun pekerjaan, atau sedang frustasi dengan permasalahan hidup,mahasiswa tentu membutuhkan cara untuk bisa terbebas dari perasaan seperti itu atau setidaknya pikiran dapat teralihkan untuk sesaat. Cara tersebut kini dikenal dengan Self healing. Melukis juga dapat dijadikan sebagai self healing karena melukis merupakan cara yang tepat  untuk menenangkan dan mengendalikan diri dari perasaan atau mood yang sedang tidak baik.

Ketiga, sebagai bentuk Perawatan Diri. Melukis adalah bentuk lain dari perawatan diri karena kadang-kadang dengan semua tanggung jawab dalam kehidupan, mahasiswa seringkali lupa bahwa mereka layak untuk rehat dan merawat diri dengan cara mengambil waktu untuk mencurahkan segenap emosi melalui hobi seni, dengan kata lain membuat mereka lebih menghargai diri.

Gambarlah apa yang dirasakan jika kamu merasa tidak bisa mengendalikan stresmu. Apabila kehilangan kata-kata, kamu bisa tuangkan diselembar kertas. Lakukan ini dengan rutin dan simpan, dilain waktu bisa dilihat kembali agar teringat bahwa kamu telah melewati rasa itu. Jangan lupa untuk bersyukur tentang apa yang dilewati selama ini karena semua kejadian-kejadian itu patut disyukuri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline