Lihat ke Halaman Asli

Kontrol Amarahmu

Diperbarui: 8 Mei 2022   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak kasus kriminal yang terjadi karena orang tidak bisa mengendalikan emosi marah. Seorang atlet olahraga seni bela diri MMA di Depok, Jawa Barat menghajar warga karena tidak terima ditegur soal motornya bising (Kompas, 2021). Seorang perempuan di Jember tewas digorok karena tidak merespon pinjaman uang (DetikJatim, 2022). Seorang ayah membunuh dua anaknya karena kesal disebut pelit (Merdeka, 2020). Kasus-kasus tersebut menjadi bukti bahwa emosi marah yang tak terkendali dapat menimbulkan tindakan-tindakan agresif dan destruktif. 

Ada banyak hal yang menyebabkan emosi marah muncul. Emosi marah disebabkan oleh rasa terluka yang disimpan dalam hati seseorang dan dianggap sangat sederhana. Selain itu, emosi marah muncul ketika individu  dihina, tersinggung, dan dikhianati. Setiap individu tidak akan rela dipermalukan karena memiliki harga diri. 

Tidak apa-apa untuk melepaskan kemarahan, namun tidak mengekspresikannya secara  berlebihan. Emosi yang diekspresikan secara berlebihan dikaitkan dengan salah satu tanda ketidakstabilan mental. Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan banyaknya beban pikiran, yang menjurus pada terjadinya stres dan depresi. Pada kasus terjadinya kekerasan akibat luapan emosi yang tak terkendali, terjadi ketidakseimbangan hormon serotonin pada otak.

Emosi yang dapat dikendalikan dengan baik dapat meningkatkan antusias, kepuasan, saling percaya dan komitmen yang berdampak positif terhadap kualitas kehidupan manusia. Ketika kita mampu mengendalikan emosi dengan baik, berarti kita cerdas secara emosional. Mereka yang cerdas secara emosional umumnya akan lebih bahagia, lebih sehat dan lebih harmonis dalam hubungannya dengan orang lain.

Pengendalian emosi sangatlah penting dalam kehidupan manusia, khususnya untuk mereduksi ketegangan yang timbul akibat konflik batin yang memuncak. Dalam konteks ini, Al Quran memberi petunjuk pada manusia agar mengendalikan emosinya guna mengurangi ketegangan-ketegangan fisik dan psikis serta efek negatifnya. Begitu pula dalam hadits Nabi SAW banyak yang mengingatkan pengikutnya untuk selalu mengontrol emosi agar terciptanya kehidupan yang selaras dan seimbang.

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan dalam banyak hadits cara merespon marah. Pertama, membaca kalimat  ta'awudz. Kedua, duduk atau berbaring, Duduk atau berbaring dapat mengurangi bahaya marah dalam keadaan berdiri. Dalam keadaan berdiri, seseorang dapat terluka dengan memukul, menendang, atau membanting, dalam keadaan duduk atau berbaring kemampuan seperti itu akan berkurang. Ketiga, tindakan diam, sederhana namun sangat efektif meredam amarah. Seperti nasehat Nabi Muhammad SAW "Jika kamu marah maka diamlah". Keempat, wudhu, menggunakan air untuk bersuci juga sangat ampuh meredam amarah hal ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena sifat marah adalah sifat api, dan untuk memadamkannya dengan air.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline