Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pemanfaatan Pelepah Pisang Menjadi Keripik Taro Bernilai Ekonomis bagi Warga Desa Labang

Diperbarui: 24 Juli 2022   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Labang terletak di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Salah satu potensi yang ada di Desa Labang, Kecamatan Labang ini adalah tanaman pisang. Tanaman pisang banyak ditanam atau bahkan tumbuh liar di kebun, sawah dan pekarangan.

Pemanfaatan tanaman pisang yang belum maksimal, dan hanya dimanfaatkan buahnya saja ini sungguh sangat disayangkan apabila hanya diambil buahnya sedangkan batangnya dibuang begitu saja. Sehingga industri pengolahan kripik taro dari pelepah pisang sangat potensial untuk dikembangkan pada kalangan ibu rumah tangga. 

Batang pisang dapat dimanfaatkan dengan sedikit sentuhan inovasi untuk menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Hasil yang diperoleh melalui kegiatan inovasi tersebut adalah keterampilan, memanfaatkan, inovasi dan optimalisasi produk. Apabila pohon pisang tersebut diolah menjadi makanan yang bernilai tinggi dan dapat dipasarkan atau dijual maka akan dapat menambah penghasilan ibu-ibu rumah tangga. 

Tujuan dari KKN ini adalah untuk memberikan motivasi kepada anggota kelompok ibu-ibu PKK dan memberi pelatihan dalam memanfaatkan limbah pohon pisang yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi bahan olahan pangan yang mempunyai nilai lebih.

Rencananya, bagian pohon pisang yang digunakan yaitu pelepah pisang yang akan dibuat menjadi keripik. Dengan adanya pengabdian ini berharap bisa menggerakkan minat berwirausaha terutama pada ibu-ibu rumah tangga Desa Labang. Hasil dari KKN ini bahwa ibu-ibu rumah tangga dapat mengolah keripik taro dari pelepah pisang menjadi olahan pangan yang gurih, renyak, enak serta sehat sehingga dapat menambah penghasilan dan menjadi usaha baru bagi ibu-ibu rumah tangga Desa Labang, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline