Lihat ke Halaman Asli

Bilma alfatah

Mahasiswa UIN Syarif Jakarta Prodi Jurnalistik

Retorika Dakwah, Membuat Ceramah Menarik dan Interaktif

Diperbarui: 2 Juli 2024   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Bilmantassya Alfatah Rahmat

Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Berdasarkan ayat dan hadits, manfaat dakwah dibagi menjadi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i yaitu terbebasnya kewajiban berdakwah dan memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat.

Kedua, manfaat bagi mad'u yaitu terbebasnya kewajiban belajar dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, manfaat bagi alam berupa keseimbangan kosmos. Secara sederhana, dakwah bermanfaat untuk kesejahteraan seluruh makhluk sebelum dan sesudah kematian (kehidupan eskatologis).

Sedangkan manfaat retorika adalah membantu pembicara menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga membantu meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan berbasis data dan riset.

Retorika juga bermanfaat bagi pendengar karena mereka menerima pesan dari pembicara secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif.

Berdasarkan spektrum manfaat retorika dan dakwah di atas, maka ada beberapa manfaat dari retorika dakwah. Pertama, pesan dakwah yang terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak bisa disampaikan dengan efektif, efisien, menarik, dan estetik.

Kedua, da'i dapat menyisipkan teknik ice breaking dan humor dalam pidato mereka. Ini adalah manfaat retorika dakwah yang bertujuan agar ceramah tidak monoton dan monologis. Dalam konteks ini, pembicara membuka ruang dan perhatian bagi pendengar secara dialogis dan asertif.

Ketiga, retorika dakwah membuat materi dakwah lebih berbobot karena berisi ilmu pengetahuan dari sumber yang dipercaya dan otoritatif. Ini terjadi karena pesan ceramah disusun secara sistematik, kreatif, dan memenuhi nilai estetik.

Keempat, ketika da'i berbicara, retorika dakwah menuntun da'i dalam mengambil keputusan, seperti kapan berbicara dengan nada tinggi, sedang, atau rendah. Kapan memotivasi pendengar dan kapan membuat mereka sedih. Semua ini diputuskan berdasarkan pertimbangan objektif di lapangan.

Kesimpulannya, manfaat retorika dakwah ada dua: yang tertuju pada pembicara dan yang tertuju pada pendengar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline