Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

TERVERIFIKASI

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Menggantung Kantong Plastik Sampah di Pagar Rumah, Solusi atau Masalah?

Diperbarui: 30 November 2024   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga menggantung kantong plastik berisi sampah rumah tangga di pagar rumah | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, salah satu pemandangan yang lazim ditemui di komplek perumahan adalah kantong plastik berisi sampah rumah tangga yang tergantung di pagar rumah.

Bagi pendatang baru, mungkin Anda akan terkejut dan penasaran melihat kantong sampah berjejeran tergantung di sepanjang pagar rumah.

Kebiasaan ini telah menjadi bagian dari keseharian warga Ibu Kota, terutama di wilayah pemukiman padat. Namun, apakah praktik ini benar-benar solusi praktis atau justru menimbulkan masalah baru?

Tulisan ini akan membahas tiga poin penting: alasan di balik kebiasaan ini, dampak yang mungkin ditimbulkan, serta peran RT/RW dalam mengelola permasalahan sampah secara lebih baik.

Mengapa Warga Jakarta Memilih Menggantung Plastik Sampah di Pagar?

Kebiasaan menggantung plastik sampah bukan tanpa alasan, tentu saja. Beberapa faktor utama yang memengaruhi praktik ini antara lain sebagai berikut.

Pertama, efisiensi penjemputan sampah. Di banyak komplek perumahan, penjemputan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan atau pemulung pada jam tertentu.

Menggantung kantong plastik di depan rumah mempermudah akses bagi mereka tanpa harus masuk ke halaman rumah atau mengetuk pintu. Praktik ini dianggap efisien, baik untuk penghuni rumah maupun petugas kebersihan.

Kedua, praktis bagi warga. Tidak semua rumah memiliki tempat sampah khusus di luar rumah. Menggantung kantong plastik menjadi solusi sementara untuk menjaga kebersihan di dalam rumah, sekaligus mempermudah proses pembuangan sampah.

Ketiga, kurangnya fasilitas pengelolaan sampah. Dalam beberapa kasus, komplek perumahan tidak menyediakan tempat sampah bersama yang memadai.

Sebagai alternatif, warga menggantung sampah mereka di depan rumah masing-masing. Hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya sistem pengelolaan sampah terpadu di tingkat lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline