Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

Penulis dan Narablog

Menakar Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

Diperbarui: 17 Juli 2024   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Siswa makan bergizi gratis | Sumber gambar: freepik.com

Program makan bergizi gratis (sebelumnya bernama program makan siang gratis) presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan bakal mulai dijalankan pada 2025 mendatang.

Kita tahu bahwa pemerintahan Joko Widodo sudah menetapkan anggaran yang akan digelontarkan untuk merealisasikan program unggulan Prabowo-Gibran tersebut.

Anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 mencapai angka Rp 71 triliun.

Jumlah tersebut jauh lebih kecil daripada rencana awal yang disusun oleh Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yaitu sebesar 450 triliun.

Pada awalnya, bujet makan bergizi gratis diperkirakan sebesar Rp15.000 hingga Rp21.000 per anak, namun angka itu belakangan dikabarkan bakal berubah menjadi lebih rendah.

Adapun kabar mengenai anggaran makan bergizi per anak berpotensi turun disampaikan oleh Ekonom Verdhan Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia mengaku bahwa kabar itu didapat setelah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.

Dalam acara Market Oulook 2024 yang digelar secara hibrida itu, dia menceritakan bahwa tim presiden terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan biaya makan per hari dari Rp15.000 atau Rp21.000 menjadi Rp9.000 atau Rp7.500.

Merespons kabar tersebut, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa program makan siang gratis memang akan mengikuti anggaran yang dialokasikan dalam APBN dan implementasinya bersifat fleksibel. (Sumber: KOMPAS.com).

Pertanyaan kemudian muncul di sini, apakah bujet Rp9.000 atau Rp7.500 per anak bakal mampu memberi makanan bergizi gratis bagi seluruh anak Indonesia? Dengan bujet segitu, bisakah pemerintahan Prabowo-Gibran sanggup menuntaskan masalah stunting di Indonesia?

Bujet Rp 9.000 atau Rp 7.500 Per Anak, Yakin Cukup?

Pengurangan bujet memang dimaksudkan untuk menghemat anggaran Rp 71 triliun tahun pertama dan supaya semakin banyak siswa yang merasakan manfaatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline