Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

Penulis dan Narablog

Menolak Rayuan Si Bos, Wajar atau Kurang Ajar?

Diperbarui: 5 Juli 2024   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Bos dan karyawan | Sumber gambar: freepik.com

Sebagai karyawan tentu kita tunduk dan mematuhi perintah atasan. Kita melakukan itu semata-mata demi menjaga performa kerja yang baik di mata atasan.

Kita mungkin sering dihubungi atasan di luar jam kantor dan merasa sungkan atau takut menolak permintaannya.

Kita takut gaji dipotong atau tidak dinaikan; takut dipecat atau tidak naik jabatan karena dianggap malas, dsb.

Karena itu kita terpaksa menuruti semua perintah atasan meskipun sebetulnya kita merasa tidak setuju dengan perintahnya.

Bisa enggak sih kita menolak perintah atau permintaan atasan jika hal itu dinilai kurang tepat? Apakah dengan menolak kita dianggap kurang ajar?

Sebenarnya, kita bisa kok menolak rayuan si bos tanpa takut dianggap kurang ajar. Berikut ini beberapa tips menolak rayuan atasan dengan bijak tanpa perlu merasa terintimidasi.

  • Jangan Mengiyakan Bila Ragu

Biasanya atasan akan mengajukan beberapa permintaan terkait pekerjaan atau hal lainnya di luar pekerjaan, sehingga kita bisa meresponsnya.

Dalam situasi ini sebaiknya kita tidak langsung cepat-cepat merespons. Mintalah waktu sebentar untuk memikirkan tawaran si bos.

Jika memang tawaran atasan dianggap wajar dalam artian pekerjaan itu bisa kita kerjakan tanpa mengganggu jadwal bersama keluarga atau pekerjaan kantoran lainnya, ya enggak apa-apa diiyakan.

Tapi jika tawaran si bos dianggap tidak wajar, jangan ragu untuk menolaknya. Tentu saja menolak dengan cara yang sopan, tegas, dan percaya diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline