Di kawasan kontrakan kami, tinggal sepasang lansia berusia 60-an tahun. Mereka berdua tidak memiliki pekerjaan, sehingga hanya beraktivitas di rumah saja.
Sang suami terkena stroke ringan selama 20 tahun, sudah menjalani perawatan medis dan tradisional, namun tak kunjung sembuh.
Karena tak ada perubahan, sang suami memutuskan berhenti mengonsumsi obat-obatan dari dokter dan hanya menjalani terapi ringan di rumah.
Setiap pagi, sang suami akan keluar rumah untuk jalan sebentar. Dengan bantuan tongkat kayu, ia mampu berjalan sejauh 500 meter.
Usai jalan pagi, biasanya, beliau akan menghabiskan sisa hari itu dengan duduk atau tidur di emperan kontrakannya.
Belum lama ini, beliau jatuh sakit, sehingga tidak bisa jalan pagi. Paling hanya bisa keluar duduk di luar menghadap kebun kecil.
Anak-anak mereka yang kini sudah berumah tangga, biasanya, mengunjungi mereka setiap sebulan sekali di akhir pekan.
Kehadiran anak dan cucu, tentu membawa sukacita bagi sepasang lansia ini. Tapi, sukacita itu perlahan hilang bersama dengan kepulangan anak-anak dan cucu-cucu ke rumah mereka masing-masing.
Saya sering melihat sang suami duduk di emparan dengan tatapan kosong. Kadang beliau tiduran. Bila kondisinya dibiarkan seperti ini terus, kesehatannya bakal makin menurun.
Sebenarnya, di samping aktivitas jalan pagi yang biasa beliau lakukan, melakukan pekerjaan rumahan yang sederhana seperti memasak, mencuci piring, dan berbelanja di pasar bisa bermanfaat bagi kesehatannya.