Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

Penulis dan Narablog

Sampah Kaliadem Picu Kerusakan Ekosistem Mangrove Muara Angke

Diperbarui: 19 Juni 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumpukan sampah plastik di jembatan kaliadem, Penjaringan, Jakarta Utara | Sumber: Dokumen pribadi/Billy

Setelah mengantarkan istri mengajar Bimbel di daerah PIK I (Rabu 19/06/2024), sekitar pukul 10.00 WIB, saya singgah di jembatan kaliadem.

Saya hampir tak percaya dengan apa yang baru saya lihat. Dari atas jembatan, tampak sampah plastik berserakan dibawa oleh aliran sungai kaliadem menuju Teluk Angke.

Saya duduk di sebuah gubuk kecil dan mengobrol dengan salah seorang petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara, yang kebetulan sedang memantau pekerjaan pengerokan lumpur dari dalam kaliadem.

"Banyak sampah plastik di sini ya, Pak!" saya memulai percakapan.

"Iya, banyak! Pokoknya, selama masyarakat masih tinggal di pinggiran kali bakal banyak sampah yang dibuang ke kali", ujarnya.

"Pemerintah harus mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarang di kali", tambahnya.

"Betul, Pak! Bahkan, perlu ada sanksi tegas bagi pelaku yang membuang sampah ke kali", ujar saya.

Sejenak, saya mengarahkan pandangan saya ke pinggiran kali, tampak dua unit alat berat (excavator) sedang mengerok lumpur dari dalam kali yang bercampur dengan sampah plastik.

"Banyak lumpurnya, ya!" celoteh saya.

"Enggak habis-habis itu lumpurnya," jawab si petugas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline