Inilah satu tulisan yang membuat saya bangga dengan diri sendiri! Tulisan berbentuk opini itu dimuat di Kompas.com, Jumat 31 Mei 2024 dengan judul "Mewujudkan Pendidikan Gratis untuk Perguruan Tinggi, Bisa?"
Sebenarnya, tulisan tersebut merupakan adaptasi dari artikel saya di Kompasiana.com, yang tayang Jumat 18 Mei 2024 dengan judul "Pendidikan Gratis di Perguruan Tinggi, Bisakah Terwujud?".
Mula-mula, artikel tersebut mendapat label "Pilihan," lalu di kemudian hari berubah statusnya menjadi "Artikel Utama".
Seperti kita ketahui, label "Artikel Utama" di Kompasiana merupakan label tertinggi, sehingga ketika mendapat label ini Kompasianer merasa senang. Apalagi, kalau artikel tersebut bisa tembus media arus-utama, pasti lebih senang, bukan?
Mungkin, sempat terlintas pertanyaan di benak kalian, kok bisa tulisan di Kompasiana dimuat di Kompas.com? Bukankah Kompasiana.com itu adalah platform blog, sedangkan Kompas.com adalah situs berita?
Begini. Kompasiana telah bekerja sama dengan Kompas.com melalui program yang disebut Infinite, sehingga melalui program ini, konten-konten berkualitas di Kompasiana bakal dibawa ke media arus-utama Kompas Gramedia (KG) seperti KG Media, Kompas.com, dan Kompas.tv.
Berkat program Infinite ini, tulisan saya (dan Kompasianer lain) mendapat pembaca yang lebih luas dan tentu saja mendapat honor. Hal ini, tentu saja, menyemangati saya untuk terus menulis di Kompasiana.
Semua Kompasianer, tentu ingin tulisannya diangkat ke media arus-utama KG. Masalahnya: untuk bisa tembus ke salah satu media arus utama KG itu tidak mudah.
Hal ini, karena setiap media memiliki standar masing-masing dalam menilai sebuah opini, apakah tulisan itu layak untuk dimuat atau tidak.
Diangkatnya tulisan saya dari Kompasiana ke Kompas.com, tentu membuat saya senang dan bangga. Sebab, hal ini menjadi bukti sah atas kemampuan intelektual seorang penulis. Apalagi, ide saya berhasil menyingkirkan puluhan pemikiran lain.