Mengirim tugas via email ke dosen sudah menjadi kebiasaan mahasiswa di era modern ini. Selain menghemat waktu, mengirim tugas via email, juga dapat menghemat kertas.
Meskipun tampak sepele, mengirim email tidak sekadar soal attatch file dan mengisi alamat email dosen, terdapat etika tersendiri mengenai cara mengirim email kepada dosen.
Berikut ini, 5 etika mengirim tugas ke dosen via email yang wajib diketahui oleh mahasiswa. Yuk simak penjelasannya, agar kalian tidak melakukan kesalahan.
1. Gunakan Bahasa Formal
Aktivitas apapun, tidak pernah lepas dari pemakaian bahasa. Mengapa demikian, karena bahasa adalah cara manusia untuk menyampaikan informasi. Baik itu Bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Saat kalian mengirim tugas ke dosen, pastikan bahwa, bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Mengapa harus formal, ini untuk menghargai dosen yang bersangkutan.
Perhatikan juga tata bahasa yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa atau belum. Jangan pernah menyingkat-nyingkat kata, karena kita tidak sedang mengechat teman.
2. Masukan Subjek
Langkah awal mengirim email adalah memasukan subjek. Kalian bisa mengisi dengan nama mata kuliah yang diampu oleh dosen bersangkutan.
Hal ini penting, supaya dosen yang bersangkutan dapat mengetahui dan membedakan tugas kalian dari email-email lainnya. Kalian tentu tidak mau kan artikel kalian diskip?
3. Sapa Dosen, Perkenalkan Diri, dan Sampaikan Tujuan
Setelah subjek email terisi, langkah selanjutnya adalah mengisi bagian tubuh (body). Beberap hal yang perlu dilakukan, yaitu menyapa dosen dengan menyebutkan namanya, memperkenalkan diri kalian secara singkat, dan jelaskan bahwa, kalian sudah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen tersebut.
Yang tidak kalah penting adalah memberikan salam penutup. Ya, mirip ketika kita menulis surat.