Lihat ke Halaman Asli

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Pada Masa Lalu dan Kini

Diperbarui: 6 Maret 2024   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Kopaja71 berpose bersama tim Transjakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. (Sumber gambar: dokpri/Kopaja71)

Cerita ini, merupakan kelanjutan dari cerita "Kesan Pertamaku Saat Naik Bus Listrik di Sabtu Pagi". Jadi, sebelum kalian membaca cerita ini, saya sarankan agar kalian membaca cerita sebelumnya.

Setelah turun dari bus listrik di Halte M Bloc pukul 09:08 WIB, rombongan Kopaja71 dan tim Transjakarta berjalan kaki menuju Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.

Perjalanan ke taman literasi ini cukup dekat, hanya memakan waktu sekitar 5 menit. Selama di jalan, anggota Kopaja71 asyik mengambil foto, termasuk saya.

By the way, ini adalah kali pertama saya mengunjungi taman ini. Padahal, saya hampir setiap hari melewatinya saat masih berkuliah di Jakarta Selatan.

Setelah rombongan tiba di lokasi, Mbak Bela dan Mas Eka yang menjadi guide kami pada tour kali ini memberi arahan dan penjelasan terkait sejarah taman ini.

Mbak Bela sempat bertanya di awal, apakah Kopaja71 pernah mengunjungi taman ini sebelumnya ataukah belum?

Saya kaget, karena ternyata tak satupun dari anggota Kopaja71 yang pernah mengunjungi tempat ini, setidaknya saat direvitalisasi mulai 21 Oktober 2021.

Sebelum taman ini berubah wujudnya seperti saat ini, salah satu anggota kami, yaitu Pak Sam sering mengunjunginya.

Bagaimana wujud taman ini pada masa lalu?

Menurut Mbak Bela, dulunya taman ini sangat kumuh. Mbak Bela, kemudian menunjukkan foto taman ini pada masa lalunya. Di mana, di foto itu, terlihat pakain yang dijemur dan ada kolam besar berisi air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline