Lihat ke Halaman Asli

4 Keuntungan Menulis Diary yang Jarang Diketahui Orang

Diperbarui: 12 Februari 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis catatan harian. (Sumber: Saliha Büyükkaya/Pexels.com via kompas.com) 

Sejak bergabung di platform blog Kompasiana pada September 2023 lalu, saya telah berkomitmen untuk menulis setiap hari minimal 1 artikel sehari.

Adapun, artikel-artikel yang saya tuliskan, kebanyakan berasal dari pengalaman keseharian. Menulis pengalaman keseharian (diary), hemat saya, lebih mudah, ketimbang menulis ilmiah.

Dalam menulis diary, kita tidak perlu membaca data, sehingga waktu menulis lebih banyak. Sedangkan, dalam menulis ilmiah, kita diharuskan membaca data. Kegiatan membaca data inilah yang membuat proses menulis ilmiah terasa berat.

Saya mengamati di antara Kompasianer, ada beberapa orang yang fokus menulis diary, salah duanya, Kompasianer Suprihadi dan Wijaya Kusumah (Omjay). Saya sangat menyukai tulisan-tulisan mereka, karena enak dibaca dan terkesan orisinal.

Hemat saya, ada empat keuntungan dari menulis diary yang jarang diketahui orang pada masa kini. Beberapa keuntungan tersebut, antara lain diulas sebagai berikut.

1. Ide Menulis Lebih Mudah Didapat

Saya cukup sering mendengar orang-orang mengatakan salah satu alasan mengapa mereka tidak mulai menulis adalah karena tak punya ide untuk menulis. Hemat saya, alasan ini tidak dibenarkan. Karena, ide menulis itu ada di sekitar kita. Masalahnya, kita belum cukup peka untuk menangkapnya.

Menulis diary bisa menjadi alternatif untuk produktif. Kita tinggal menulis berdasarkan pengalaman kita sehari-hari, baik ketika berinteraksi dengan orang atau berinteraksi dengan sebuah buku bacaan. Diary menyimpan banyak sekali ide untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

2. Proses Menulis Lebih Cepat

Menulis diary tidak sama dengan menulis ilmiah yang membutuhkan waktu yang lama. Dalam menulis diary, kita hanya perlu menceritakan peristiwa-peristiwa yang kita alami. Kegiatan menulis diary ini umumnya berlangsung cepat, paling lama 1 jam, setidaknya menurut pengalaman saya.

Lagipula, menulis diary bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kompasianer Wijaya Kusumah, biasa menulis diary di handphone jadulnya saat sedang di jalan. Ketika mengunjungi Monas dan Galeri Nasional beberapa lalu, saya melihat Omjay menulis di handphone. Tidak heran, beliau sering kehabisan batrei karena aktivitas menulis diary. He-he.

3. Meningkatkan Keterampilan Menulis

Menulis diary adalah cara yang baik untuk meningkatkan keterampilan menulis. Setiap kali kita menulis diary, kita sedang berlatih merangkaikan kata-kata dan berlatih mengungkapkan gagasan dengan jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline