Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

TERVERIFIKASI

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Buku Pesona Jantung Nusantara, Pembelian Terbaik Tahun 2023

Diperbarui: 22 Januari 2024   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi buku Pesona Jantung Nusantara Jelajah Sepeda Manado-Makasar. (sumber gambar: dokpri)

Bagi saya, Jelajah Sepeda Manado-Makasar bukan semata-mata tentang eksplorasi alam Nusantara, tetapi sebuah kegiatan yang memanusiakan manusia melalui aksi sosial.

Hari ini, 22 Januari 2024, sehabis mengantarkan istri bekerja, saya kembali ke kontrakan. Kebetulan, Senin adalah jadwal saya libur kantor, jadi saya bisa bersantai-santai di rumah seharian.

Karena tidak mau melewati hari ini dengan bermalas-malasan tanpa aktivitas apa pun, saya memutuskan untuk membaca buku. Jujur, belakangan ini, saya sudah jarang membaca buku.

Saya lebih sering membaca artikel teman-teman Kompasianer di Kompasiana. Nah, saya ingin membangkitkan kembali semangat membaca buku yang sempat menurun.

Buku yang saya baca hari ini berjudul Pesona Jantung Nusantara Jelajah Sepeda Manado-Makasar. Buku ini saya beli tahun lalu dalam acara buka gudang Gramedia di Jl. Panjang, Kb. Jeruk, Jakarta Barat.

Memang, saya sempat membacanya di akhir tahun lalu, tapi tidak selesai. Mumpung masih awal tahun, saya ingin menyelesaikan pembacaannya.

Buku yang dieditorial oleh Jannes Eudes Wawa ini, merupakan reportase tentang kegiatan Jelajah Sepeda Manado-Makasar yang diselenggarakan oleh Harian Kompas yang bekerja sama dengan Pertamina.

Sebagaiman yang dituliskan dalam buku ini bahwa, tujuan dari jelajah Nusantara dengan sepeda adalah memotret potensi daerah dengan cara bersepeda.

Membaca buku ini, saya seolah-olah dibawa berkeliling Pulau Sulawesi untuk melihat dan menikmati pesona alam dan budaya masyarakat Sulawesi.

Jelajah Sepeda Manado-Makasar 2014 dilaksanakan selama 14 hari (2 minggu), dimulai dari Manado-Amurang-Lolak-Boroko-Gorontalo-Marisa-Ampana-Poso-Pendolo-Tomoni-Palopo-Rantepao (Toraja)-Pinrang-Pangkejene, dan berakhir di Makasar.

Penjelajahan Pulau Sulawesi dari utara ke selatan dengan sepeda ini dibagi menjadi 14 etape dengan jarak tempuh 1.500 km. Seumur-umur, saya belum pernah mengayuh sepeda sejauh ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline