Dalam beberapa dekade terakhir ini, kita menyaksikan kerusakan sumber daya alam secara signifikan. Hutan yang sudah jarang terlihat akibat penebangan liar. Pasir di laut yang semakin menipis akibat pengerukan berlebihan.
Ekosistem yang sudah tidak seimbang ini menjadikan lingkungan kita sudah tak ramah lagi. Karena itu, kota-kota di seluruh dunia mulai meningkatkan upaya mereka dalam keberlanjutan.
Mereka mulai menyadari betapa perlunya meminimalkan degradasi lingkungan melalui infrastruktur, oprasional, dan fasilitas kota, dengan menerapkan kebijakan dan solusi baru demi tercapainya visi keberlanjutan.
Salah satu kota padat penduduk di dunia yang menerapkan konsep keberlanjutan ialah Oslo, ibu kota Norwegia.
Menurut Corporate Knights, Oslo menempati peringkat kedua Indeks Kota Berkelanjutan tahun 2023. Peringkat pertama diduduki oleh Stockholm, ketiga adalah Kopenhagen, keempat adalah Lahti, dan kelima adalah London.
Kita kemudian penasaran, apa dan bagaimana rahasia ibu kota Norwegia ini, didapuk sebagai Kota Berkelanjutan di dunia menurut Corporate Knights?
Oslo, sejak tahun 2015, telah berupaya menjadi kota berkelanjutan. Langkah-langkah menuju kota berkelanjutan seperti pelestarian ruang hijau, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang efisien, telah menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir.
Mari kita melihat lebih jauh bagaimana ketiga sektor ini diterapkan oleh pemerintah Kota Oslo demi mencapai visi keberlanjutan.
Pelestarian Ruang Hijau
Mengutip laman modeshift.com., Oslo, ibu kota Norwegia ini dikenal luas karena investasinya dalam melestarikan ruang hijau.
Sebanyak satu juta pohon tumbuh di zona perkotaan. Sekitar 95 persen penduduknya memiliki taman dan ruang terbuka hijau dalam jarak 300 meter dari rumah mereka. Dua pertiga wilayahnya terletak di dalam batas kota, terdiri dari hutan, taman, dan danau.