Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

TERVERIFIKASI

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Optimalisasi Potensi Wisata Pesisir Pulau Saparua: Solusi Mengurangi Angka Pengangguran

Diperbarui: 14 November 2023   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimalisasi Potensi Wisata Pesisir Pulau Saparua: Solusi Mengurangi Angka Pengangguran. (sumber: Facebook/Mersye Titahena)

Saya sengaja mencari data di internet tentang angka pengangguran di Pulau Saparua, tapi sayang tidak dapat. Yang saya dapat adalah data pengangguran di Kota Ambon - pulau tetangga yang berjarak sekitar 52.3 km dari Saparua.

Baiklah, saya tetap mengutip data itu di sini, dengan pertimbangan Ambon adalah Ibukota Provinsi Maluku. Sebagai Ibukota, tentunya anak-anak muda dari Saparua turut merantau ke Ambon, entah untuk kuliah ataupun bekerja.

Dikutip dari laman kompastimur.com, PJ. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, dalam sosialiasi Rencana Tenaga Kerja (RTK) Makro Kota Ambon tahun 2023-2026, mengungkapkan kondisi pengangguran terkini di Kota Ambon masih cukup tinggi, yaitu pada angka 11,60% atau 27.531 jiwa. Angka ini terus bertambah dengan bertambahnya angka-angka lulusan pada perguruan-perguruan tinggi di Kota Ambon.

Bahkan, bukan hanya dari lulusan perguruan tinggi, tetapi juga dari lulusan SMK dan SMA di Kota Ambon yang tidak bisa lagi melanjutkan studinya di jenjang yang lebih lanjut.

Ini menunjukkan kalau ketersediaan lapangan pekerjaan di kota Ambon tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMK/SMA dan lulusan perguruan-perguruan tinggi Kota Ambon.

Kalau di Ibukota saja tidak tersedia lapangan pekerjaan, apalagi di pulau-pulau kecil seperti Saparua, Haruku, dan Nusalaut? Belum lagi, biaya hidup sehari-hari yang semakin menjulang tinggi.

Mungkin, kondisi inilah yang mendorong Jong Desa Pelopor (JDP) - gerakan anak muda milenial untuk membangkitkan potensi desa-desa di kepulauan Indonesia, termasuk di Saparua Maluku Tengah.

Cita-cita mereka adalah mengajak pemuda Saparua yang menganggur untuk beternak ayam petelur. Saya kira, ini cita-cita yang sangat mulia dan patut didukung oleh Kementerian Desa, Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Daerah.

Solusi lain mengurangi angka pengangguran, khususnya, di Pulau Saparua, hemat saya, adalah dengan mengoptimalkan sektor pariwisata di pesisir Pulau Saparua.

Sebenarnya, Pulau Saparua memiliki banyak pantai yang memikat/memanjakan mata. Sebut saja pantai Waisisil yang menyimpan nilai historis perjuangan rakyat Saparua mengusir penjajah Belanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline