Lihat ke Halaman Asli

Billy Steven Kaitjily

Penulis dan Narablog

Begini Cara Kong Marsa Memanfaatkan Lahan Kosong Miliknya

Diperbarui: 14 Oktober 2023   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan kosong Kong Marsa dekat parkiran motor. (sumber gambar: dok. Billy Steven Kaitjily)

Setelah menikah pada Juli 2023 lalu, saya dan istri hijrah ke Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Kami mengontrak sebuah rumah berpetak tiga. Rumah berpetak tiga itu terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Cukup minimalis untuk pasangan baru menikah seperti kami.

Sekarang, sudah hampir dua tahun kami tinggal di kontrakan ini. Ya, kami betah tinggal di sini. Meskipun, jarak ke tempat kerja lumayan jauh. Alasan kami betah tinggal di sini adalah karena suasana di sini sangat tenang, jauh dari kebisingan kota.

Kong Marsa, pemilik kontrakan, pernah bercerita kalau dulunya komplek kontrakannya ini adalah bekas rawa-rawa. Tidak heran, kalau warga di sini menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-sehari mereka seperti untuk memasak, mencuci pakaian dan mandi. Meskipun dari air tanah, namun kualitas airnya sangat bersih.

Kong Marsa tidak hanya mempunyai bisnis rumah kontrakan, tetapi juga mempunyai lahan kosong yang ditanami berbagai tanaman. Tanam-tanaman yang ditanam oleh Kong Marsa antara lain: cabe, pepaya, singkong, labu air, labu siam, jambu air, dan jambu biji. Ada beberapa tanaman bunga juga.

Ketika waktu panen tiba, Kong Marsa membagi-bagi hasil panennya ke penghuni kontrakan. Kami termasuk yang mendapatkan hasil panen Kong Marsa. Tidak hanya dibagikan ke penghuni kontrakan, tetapi juga ke para tetangga. Apalagi kalau pas lagi musim buah jambu air dan jambu biji, biasanya, para penghuni kontrakan dan tetangga pada ngumpul untuk menikmati buah jambu air Kong Marsa.

Tanaman jambu air Kong Marsa yang sedang berbunga. (sumber gambar: dok. Billy Steven Kaitjily)

Lahan kosong Kong Marsa tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan bisnis, tetapi juga untuk memelihara kehidupan ekonomi warga sekitarnya, sekalipun masih dalam jumlah yang sedikit.

Sore ini, saya menyempatkan waktu untuk melihat tanaman Kong Marsa, yaitu labu air (labu sayur). Labu air ini sudah berumur sekitar tiga bulan. Kata Kong Marsa, dua hari yang lalu baru dipanen dan dibagi-bagi ke tentangga.

Saya tanya kenapa tidak dijual saja? Kong Marsa bilang tidak untuk dijual, tapi dibagikan.

By the way, labu air ini bisa dimasak bening, tumis, atau lodeh. Kalian pernah coba?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline