Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Teori Bruner dalam Materi Pecahan Matematika di SD

Diperbarui: 3 November 2021   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jerome S.Bruner adalah seorang ahli psikologi (1915) dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif yang memberi dorongan  agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Bruner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif manusia, bagaimana manusia belajar, atau memperoleh pengetahuan dan mentransformasi pengetahuan.

 Dasar pemikiran teorinya memandang bahwa manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.

3 Tahap Perkembangan kognitif  Menurut Bruner

Menurut Bruner seiring dengan perkembangan kognitif, para peserta didik harus melalui tiga tahap intelektual, meliputi tahap Enaktif, Ikonik dan Simbolik

Tahap Enaktif

Pengetahuan dipelajari secara aktif dengan berbuat atau melakukan sesuatu. Maksudnya disini peserta didik belajar sambil melakukan (learning by doing) dan peserta didik melakukan observasi dengan menggunakan benda-benda yang konkret atau situasi yang nyata.

Tahap Ikonik

Pengetahuan direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual, gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi nyata yang terdapat pada tahap enaktif. Contohnya peserta didik melakukan suatu observasi terhadap suatu realitas,  tidak dengan secara langsung mengalami, tetapi cukup melakukannya melalui sumber-sumber sekunder seperti tulisan atau gambar-gambar.

Tahap Simbolik

Pengetahuan direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk simbol-simbol abstrak, yaitu simbol-simbol arbiter yang digunakan berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol verbal (huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang Matematika, atau lambang abstrak yang lain. Contohnya Peserta didik membuat abstraksi berupa teori-teori, penafsiran, analisis, dan sebagainya terhadap realitas yang telah diamati dan dialami.

Berikut ini salah satu contoh penerapan teori belajar Bruner dalam materi belajar pecahan matematika di sekolah dasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline