Lihat ke Halaman Asli

Billie Saputra

mahasiswa Ilmu Komunikasi

Permasalahan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 26 Maret 2021   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by jcomp from freepik

 

Saat ini Pendemi Covid – 19 Masih saja terus Berlangsung dan tidak diketahui kapan akan selesai, dapat diketahui kalau kasus Covid – 19 ini pertama kali muncul tepatnya di kota Wuhan, China Desember 2019 lalu. Yang berakibat virus ini menyebar ke seluruh penjuru dunia begitu cepat dengan menyerang manusia melalui penularan virus, termasuk saat ini Negara Indonesia, akibat dari penyebaran Virus ini sendiri membuat banyak Negara memberikan berbagai kebijakan seperti Lockdown sebagai pencegahan menyebarnya virus ini.

Begitu juga yang saat ini terjadi di Indonesia, guna mencegah penyebaran Virus Corona ini pemerintah sudah menerapkan berbagai kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) hingga memberlakukan New Normal dan sebagainya. Saat ini Pemerintah sendiri sudah berupaya keras dalam menangani Pendemi virus Covid – 19 agar dapat mengurangi penyebaran virus Covid – 19 ini, hingga juga meliburkan sekolah, menutup berbagai perbelanjaan maupun hiburan, dan perkantoran. Sekolah sendiri yang pada awalnya hanya diliburkan selama 2 minggu akibat pendemi Corona ini pun akhirnya diperpanjang terus menerus hingga tidak ada yang mengetahui kapan akan berakhir yang diakibatkan penyebaran virus Covid – 19 yang semakin parah.

Akibat dari meningkatnya kasus Covid-19 ini, Pendidikan juga terkena dampaknya, yang menyebabkan semua aktivitas pendidikan di Indonesia mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi mengalami perubahan yang seharusnya dilakukan secara tatap muka menjadi daring atau online, penerapan pembelajaran daring ini sendiri ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) guna mengurangi penyebaran Covid – 19 yang sudah terjadi di Indonesia saat ini. Namun seperti yang diketahui Pembelajaran daring yang sudah diterapkan saat ini tidak bisa seoptimal seperti pembelajaran yang biasa dilakukan secara tatap muka di dalam ruangan. Selain yang menurunnya tingat optimal dalam mengajar, turunnya kesehatan orang yang melaksanakan daring juga menjadi masalah besar dalam pembelajaran daring atau online ini.

Saat ini sudah hampir 1 tahun lebih para pelajar melakukan pembelajaran daring, banyak sekali materi pelajaran yang sudah diterangkan melalui daring, bahkan kabar simpang siur pun banyak bermunculan mulai dari Menteri Pendidikan Nadiem Makariem yang mengizinkan sekolah dibuka pada awal Januari 2021, dan sebagainya. Alhasil banyak pendapat baru bermunculan mulai dari pendapat mengenai jika sekolah di ijinkan kembali secara tatap muka hanya akan menambah angka penyebaran kasus virus Covid – 19 ini dan juga banyaknya orang tua yang merasa khawatir pada anaknya jika sekolah kembali secara tatap muka.

Saat ini sendiri dalam pembelajaran daring ini juga sebagian orang tua tidak merasakan keresahan ketika pembelajaran dilakukan secara daring, akan tetapi sebagian orang tua lagi merasa resah dan terbebani dalam pembelajaran daring ini karena minat para pelajar yang semakin menurun dalam belajar, belum lagi orang tua yang sibuk bekerja harus menunggu anaknya yang masih kecil dalam belajar, karena pasti pelajar sekolah dasar masih perlu bimbingan orang tua sebagai pendampingnya. Bahkan banyak orang tua berpendapat jika Pembelajaran daring ini hanya menambah biaya yang harus dikeluarkan dimana para orang tua merasa selama pembelajaran daring ini mereka tidak hanya membayar biaya sekolah, tetapi juga biaya internet yang harus terus dibelikan untuk anaknya guna melakukan pembelajaran daring ini.

Walaupun jika saat ini kegiatan Belajar mengajar bisa dilakukan secara online, akan tetap jika terus menerus dilakukan secara online akan memberikan dampak yang besar juga bagi pelajar, karena ketika kita melakukan pembelajaran daring tak jarang para pelajar merasa mengabaikan pembelajaran yang sedang berlangsung, berbeda ketika kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka dimana ada yang secara langsung mengawasi seperti guru dan dosen. Saat ini pembelajaran daring sudah memberikan dampak yang besar bagi para pelajar mulai dari banyaknya pelajar yang tidak mampu membeli kuota, hingga ada yang tidak memiliki alat komunikasi karena tidak mampu membeli, mengakibatkan materi pembelajaran secara daring yang di sampaikan oleh guru atau dosen tidak dapat tersampaikan dengan baik. Bahkan saat pembelajaran daring juga menyebabkan materi yang di dapat tidak dapat tersampaikan dengan baik karena juga banyaknya para pelajar yang tinggal di daerah pelosok tidak mendapatkan sinyal intenet yang mengakibatkan terkendalanya akses pembelajaran daring dan alhasil tidak dapat mengikuti pembelajaran.

Mereka harus menerima kenyataan dan bertahan dalam keadaan yang berkebatasan, padahal para pelajar diwajibkan harus tetap aktif ketika pembelajaran dalam memenuhi standar pendidikan yang sudah diterapkan oleh pemerintah. Akibatnya banyak masyarakat yang menginginkan kegiatan belajar mengajar daring ini di kembalikan secara tatap muka, karena sangat banyak berdampak kepada para pelajar. Memang benar saat ini kegiatan belajar mengajar tidak dapat seoptimal seperti pembelajaran tatap muka ketika mendidik para pelajar, akan tetapi pembelajaran secara daring ini juga memberikan kita pelajaran besar kepada para orang tua bahwa mendidik anak  tidak semudah seperti yang dibayangkan, karena diperlukan kesabaran yang besar, yang membuat para orang tua setelah kejadian ini juga dapat lebih menyadari bagaimana cara yang tepat dalam membimbing anaknya ketika belajar. Oleh karena itu dibalik dampak negatif dalam pembelajaran daring ini, pasti ada juga dampak positifnya dimana masyarakat dapat lebih mengetahui mengenai teknologi begitu pula bagi orang tua yang dapat mengawasi pembelajaran anaknya secara langsung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline