Lihat ke Halaman Asli

Novel | Tak Memilih Dia

Diperbarui: 2 Maret 2020   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bye masa putih abuku,  dengan bermacam-macam cerita suka duka. Sekarang saatnya aku menemukan jati diriku dengan mengikuti tes-tes ujian masuk perguruan tinggi negeri, kesana kesini maju mundur cantik seperti aku wkwk tapi untungnya masih di daerah kelahiranku. Aku jalani hari demi minggu, minggu demi bulan, bulan demi tahun untuk mengapai cita-cita. 

Dengan berbekal nilai pas-pasan, ikhtiar, do'a dan izin orang tua, aku... lolos masuk perguruan tinggi. Bener-bener sebuah keajaiban dunia pas waktu menemukan nama : Nabilla Rahma, jurusan PGSD, sebenarnya aku engga terlalu berharap karena ketika diberikan harapan kosong itu rasanya sakit hati. btw... lolos tuh kek nama makanan yakan?bagi kalian yang tau aja sih. Sudahlah lupakan saja.

Waduh, ini pengumuman engga salah alamat gitu kaya lagu Ayu Ting-Ting atau mataku salah lihat ya. Waktu pengisian jurusan, perasaanku sangat takut. Aku engga tahu kenapa tanganku kemaren itu, tiba-tiba kepelitek milih jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Bedebah! Tapi, aku harus bisa mengahapi anak kecil, semangka...!

Kata ibu ku sih, "yaudah jalani aja dulu, mungkin itu sudah rezekimu."

Setelah ribet mengisi ini-itu-lah dan registrasi, tibalah masa orientasi atau Ospek dimulai.

Masa dimana mahasiswa baru menjadi incaran kekejaman, kegalauan,  plus kekonyolan kakak tingkat. Sempat berpikir engga mau ikutan kaya beginian, karena aku takut nanti ada kakak tingkat yang naksir, kepoin aku, cari-cari tau tentang aku, lebih baik aku gausah datang ke acara Ospek gara- gara sifatku yang tidak pantas menjadi seorang Guru SD.

Tapi, bayang-bayang tentang Ospek di Kampus mulai hilang ketika ibuku bilang, " Abil, Ospek itu rame. Kamu bakal menyesal kalo kuliah engga ikutan Ospek! Dengan gitu, kamu bisa cari gebetan kakak tingkat atau satu tingkat denganmu."

"Tapi ibu pesen sama kamu, cari pacar mah mendingan Polisi atau TNI aja biar kamu ada yang jagain kan engga akan ada yang berani jailin kamu." Lanjut ibu mulai mancing-mancing emosi.

"Sekalian aja nanti Abil cari pacar Astronot biar nanti teh dibawa ke Neptunus."

"Ide bagus jadi kamu bisa ajak ibu jalan-jalan ke bulan." Jawab ibu polos.

Ih, ibu bikin gereget, mana Ospek bentar lagi  di mulai! Aku belom bikin perlengkapan yang kemarin di umumin kakak tingkat.
Setelah mempersiapkan semuanya Ospek pertamaku sebagai maba di jurusan PGSD, akhirnya aku tepar tanpa ampun. Mendadak aku terbangun, karena merasa ada yang memandangi diri ini, melonjak kaget waktu terdengar kilat menyambar telingaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline