Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms yang terkenal, menjadi berita utama pada tanggal 6 Juli 2023, ketika ia meluncurkan Threads, sebuah aplikasi inovatif yang dengan cepat mendapatkan daya tarik yang besar. Sering disebut-sebut sebagai saingan berat Twitter, Threads menyaksikan lonjakan popularitas yang luar biasa, mengumpulkan lebih dari 30 juta pendaftaran hanya dalam waktu 18 jam.
Respon yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah memicu gelombang antusiasme di kalangan pengguna dan pengamat industri, Threads telah diakui secara luas oleh berbagai media sebagai "pembunuh Twitter" atau "tiruan Twitter" yang potensial, karena fitur-fiturnya yang unik yang memungkinkan pengguna untuk berbagi uraian singkat dan memposting ulang konten orang lain ke dalam feed mereka sendiri. Desain dan fitur aplikasi ini telah beresonansi dengan sejumlah besar orang, sehingga diadopsi dengan cepat dan mendapat pujian yang luas.
Jika Anda bertanya-tanya, apa perbedaan Threads dengan Twitter, berikut ini beberapa perbedaan utamanya:
1. Twitter baru-baru ini memperkenalkan fitur bagi pengguna premiumnya untuk mengedit tweet. Threads, sampai saat ini, tidak menawarkan fungsionalitas untuk mengedit posting setelah dipublikasikan. Pengguna di Threads saat ini diharuskan untuk menghapus kicauan atau membuat kicauan baru jika mereka ingin melakukan perubahan.
2. Sementara Twitter memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk mengakses platformnya melalui browser web apa pun, Threads, di sisi lain, secara eksklusif dirancang sebagai aplikasi seluler.
3. Salah satu keterbatasan Threads adalah tidak adanya fitur pesan langsung (DM) pada platformnya. Threads tidak menyediakan kemampuan bagi pengguna untuk saling berkirim pesan secara pribadi.
4. Tidak adanya tagar di Threads. Meskipun tagar banyak digunakan pada platform seperti Twitter, Threads saat ini tidak memiliki fitur ini.
5. Selain itu, Threads saat ini tidak memiliki opsi bagi pengguna untuk menyesuaikan teks alt atau teks alternatif untuk gambar dan video yang dibagikan di platform. Sebagai gantinya, Threads mengandalkan teks alternatif yang dibuat oleh komputer, yang mungkin kurang dapat diakses oleh individu yang mengandalkan pembaca layar.
6. Threads, tidak seperti Twitter, tidak menyertakan bagian khusus untuk topik yang sedang tren, setidaknya untuk saat ini.
7. Berbeda dengan Twitter, Threads tidak menampilkan iklan pada platformnya. Tidak adanya iklan ini dapat dilihat sebagai aspek positif bagi pengguna. CEO Meta telah menyarankan bahwa Threads mungkin tidak akan menampilkan iklan kecuali jika mereka telah mencapai basis pengguna yang substansial, yaitu sekitar satu miliar pengguna.