Sukses... Sukses... Sukses, sesuatu yang tak sulit tapi tak juga mudah.
Masa depan hari ini bisa menjadi sangat menyenagkan atau menggerikan di tangan mereka yang penuh mimpi, "Saya inggin menjadi ini dan itu, mau kesini dan kesitu" dan tumpukan mimpi lainnya. Yaa... tidak adalah salahnya bermimpi besar, sesab mimpi tidak ada harga. Bermimpi adalah hal yang gratis tapi untuk membangungnya kita akan bertemu dengan kegagalan, kehilangan, tangisan, dan kekecewaan serta akan berteman dengan hal yang menyakitkan, sebab mimpi akan terkubur kalau hanya berdiam di atas Kasur. Tapi ada sedikit pengecualian dan keringanan bagi mereka yang lahir dari keluarga berpunya. Sedangkan mereka yang hanya mengenggam tekad dan ucapan yang bilang "Semua bisa terwujud dengan kerja keras" mungkin akan sedikit tertampar dengan kenyataan bahwa bermimpi setinggi langit dan akan jatuh di gugusan bintang tak semudah membalikkan telapak tangan
Kata orang-orang kalau inggin hidup aman di usia tua, banyak syaratnya. Umur segini harus ada ini, usia segitu harus ada itu, harus bisa ini dan harus ada skill itu dan masih banyak sampah ini dan itu lainnya. Bukanlah hal yang salah untuk mempersiapkan masa depan, mungkin dengan kerja keras, kerja cerdas, kemauan, dan tekad bisa sedikit membantu menghadapi ombak kehidupan. Tapi ada sedikit hal yang perlu di garis bawahi tak semua orang bisa mempersiapkan masa depan dengan matang, sebagian orang jangankan utnuk menabung sekadar hanya untuk memastikan kalau besok mereka bisa makan mungkin sudah cukup untuk mereka, jangankan untuk mempersiapkan ini dan itu sekedar mampu memastikan bulan ini bisa bayar kontrakan lebih dari cukup untuk mereka, jangankan untuk mempunyai skill ini dan itu sekedar bisa membeli buku saja mungkin mereka sudah sangat cukup.
Hari ini kesuksesan bagi orang-orang adalah hal yang sangat objektif, bisa dikatakan sukses kalau rumahnya megah, kendaraannya mewah, jabatan yang tinggi, pakaian yang bermerek dan masih banyak bla...bla...bla yang lain. Seolah-olah kalau belum bisa menampakkan, memamerkan, atau bahkan belum bisa mengalahkan orang lain dengan apa yang kita capai maka belum bisa dikatakan sukses. Tapi menurut saya pribadi, kesuksesan bukanlah tentangkan bagaimana kita bisa memamerkan atau pun memberi kepuasan kepada orang lain tapi kesuksesan bagi saya bagaimana kita merasakan kepuasan dari hasil kerja keras yang kita lakukan sekalipun hal tersebut dipandang sepele bagi orang lain, sebab kesuksesan bukan apa yang mereka rasakan tapi apa yang saya rasakan.
Dan ada hal yang sangat lucu bagi saya, mereka yang lahir dari keluarga berpunya yang berteduh di bawah atap yang indah, diantarkan saat pulang-pergi sekolah, dan pesedian pangan yang melimpah kemudian dengan enteng mengatakan "punylah mimpi tinggi dan berkerja keraslah, sampai kau belanja tak melihat harga" wkwkwk heyy kawan... kalau semudah itu ceritanya, lantas apa kabar kuli bangunan yang berteman dengan matahari sekedar untuk memastika anak dan istrinya tidur tidak kelaparan, apa kabar mereka penjual koran tepian jalan, pedangan asongan, dan para perkeja lainnya yang jangankan untuk belanja berfoya-foya hanya cukup untuk perut mereka tidak kosong di malam hari mereka sudah sangat bersyukur.
Bagi saya, tak penting dimana kau tinggal, kendaraan apa yang kau pakai, pakaian apa yang kenakan, sebab ini bukan tentang kata orang tapi bagaimana kita merasakan kepuasan dari apa yang kita kerjakan, dan tentang apa yang kita prioritaskan di masa depan. Mungkin ada yang memandang kesuksesan dengan ketenaran, namanya dikenal disana sini, tapi ada juga para guru yang rela pergi ke pelosok negri agar anak-anak bangsa tak buta huruf, mungkin ada yang memandang kesuksesan dengan kaya raya, tapi ada juga yang merelakan mengejar kekayaan sebab masih ada keluarga yang membutuhkan penghidupan.
Kalau ada yang bertanya: "apa yang kau siapkan untuk masa depan"
Wkwkw sedikit kutertawa dan kujawab: " untuk masa depan, seandainya besok aku masih bisa menghirup udara pagi dan menyicip secangkir kopi bagiku itu sudah sangat memuaskan"
HRABS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H