Tau apa arti dari self-diagnose? Self-diagnose adalah cara mendiagnosis diri-sendiri tentang suatu penyakit atau gangguan Kesehatan di diri-sendiri. Self-diagnose tidak boleh sembarang dilakukan,karena bisa saja pendapat atau pikiran kita tersebut ternyata tidak tepat atau salah. Penulis akan menjelaskan bahaya self-diagnose bagi kesehatan dan kesehatan mental terhadap diri kita.
Bahaya self-diagnose kepada Kesehatan kita baik Kesehatan diri dan mental sangat berdempak, karena tidak ada ilmu untuk mendiagnosa penyakit tersebut.Contohnya,kamu merasa mengalami depresi atau stress dan anda mendiagnosa diri-sendiri,itu bisa memperparah keadaan diri-sendiri,seperti makin terpikirkan oleh penyakit tadi dan merasa terpuruk karena mengalamin penyakit tersebut dan asal mengambil pengobatan.
Penulis akan menyebutkan bahaya self-diagnose terhadap Kesehatan mental.
Dampak self-diagnose untuk kesehatan mental:
Menurut dokter dr.Fadhli Rizal Makarim yang dilansir dari halodoc, Self-diagnose juga bisa berpengaruh pada Kesehatan mental dengan yamenyebabkan kamu mengalami kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu.
Bisa jadi saat kita melakukan self-diagnosis, penyakit mental yang lain bisa saja tidak terdeteksi karena metode self-diagnosis yang salah dan asal yang kita lakukan bahkan memperparah penyakit tersebut. Bukan tidak mungkin lama-kelamaan kamu bisa mengalami gangguan kecemasan akibat khawatir akan perasaan setelah melakukan self-diagnose. Bukannya semakin sembuh malah semakin buruk karena tidak cocok hasil self-diagnose tadi.
Selanjutnya kita akan membahas tentang bahaya self-diagnose bagi kesehatan, menetapkan diagnosa tidaklah semudah itu, diagnosa dilakukan melalui analisis-analisis yang telah dilakukan oleh orang-orang yang ahli dibidangnya atau tenaga-tenaga medis.
Contoh dimana bahaya self-diagnose bagi Kesehatan :
Salah diagnosa
Menegakkan diagnosis tidaklah mudah. Diagnosis ditegakkan berdasarkan analisis menyeluruh terhadap gejala, riwayat medis, faktor lingkungan, dan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Tidak jarang berbagai tes lanjutan dan pengamatan mendalam diperlukan untuk menentukan apakah ada masalah fisik atau mental pada seseorang.
Ketika mendiagnosis diri sendiri, Anda dapat benar-benar melewatkan faktor-faktor penting ini, sehingga akan mendapatkan diagnosis yang salah. Juga, jika informasi yang Anda terima berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Anda harus tahu bahwa memiliki satu atau dua gejala penyakit tidak berarti Anda memilikinya. Belum lagi ada banyak penyakit dengan gejala serupa.