Lihat ke Halaman Asli

bilal jagat

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Bagaimana Pengaruh Syariat Islam dalam Pembangunan Ekonomi?

Diperbarui: 5 Juni 2024   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata "Syariat" berarti hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia. Secara bahasa, kata syariat sendiri juga digunakan untuk menyebut madzhab atau ajaran agama, atau dengan bahasa simpelnya bisa disebut undang-undang. dalam perkembangannya kata syariat lebih akrab dengan istilah aturan yang Allah SWT turunkan untuk para hambanya baik terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlaq.

Sedangkan ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhannya setiap hari. Ekonomi mempelajari tentang perilaku manusia dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan menyalurkannya ke dalam berbagai individu atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Ekonomi juga mempelajari tentang kegiatan produksi, distribusi, perdagangan, dan konsumsi, serta memahami prinsip-prinsip dasar ekonomi seperti efisiensi dan keuntungan

Pengaruh Syariat islam belum terlalu berpengaruh kepada kegiatan ekonomi saat ini, misalnya masih banyak masyarakat yang menggunakan bank-bank konvensional daripada bank syariah itu sendiri. Ekonomi konvensional masih menerapkan sitem bunga di dalam transaksi mereka yang dimana dalam syariat islam itu tidak di perbolehkan karena termasuk dalam riba. dalam sistem ekonomi konvensional sendiri dalam penerapannya memiliki tujuan meraih untung sebesar besarnnya.

Disini peran prinsip syariat islam sangat diperlukan untuk menstabilkan perekonomian karena, di dalam syariat islam memandang bahwa nilai-nilai moral seperti keseimbangan, keadilan, dan tanggung jawab sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, nilai-nilai moral digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai keadilan dan keseimbangan. Syariat Islam juga memandang bahwa pembangunan ekonomi harus mencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Dalam hal ini, syariat Islam digunakan sebagai pedoman untuk menyeimbangkan kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat, serta untuk mencapai kebaikan yang seimbang dan kekal, semua prinsip syariat islam tersebut tertuang dalam ekonomi islam.

Dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh ketika menerapkan syariat islam ke kegiatan ekonomi maka, ekonomi islam semakin bekembang. bukti yang menyatakan bahkan ekonomi islam semakin berkembang yaitu banyak berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah yang menerapkan prinsip ekonomi islam seperti Baitul maal wa tamwil (BMT), Bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS), koperasi syariah, badan amil zakat nasional (BAZNAS). 

Namun dalam perkembangan ekonomi islam yang semakin pesat juga ada tantangan yang harus di hadapi seperti :

1. Keterbatasan sumber daya manusia dapat menjadi tantangan dalam penerapan syariat Islam dalam sektor perbankan, karena syariat Islam memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dalam mengelola keuangan syariah 

2. Tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah, sehingga masih banyak masyarakat yang belum menggunakan produk dan jasa keuangan syariah di Indonesia 

3. Market share industri jasa keuangan syariah masih relatif rendah, yaitu sebesar 10,69 persen, sehingga masih belum mampu memenuhi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 16 persen 

4. Diferensiasi model bisnis produk syariah masih terbatas, sehingga inovasi dan kreativitas selaku industri syariah masih sangat dibutuhkan untuk menciptakan model bisnis produk syariah yang tepat dalam mengikuti perkembangan zaman 

Dengan adanya tantangan - tantangan tersebut diharapkan ekonomi islam terus berinovasi, kreatif, dan berkembang dengan produk - produk baru yang relevan dengan zaman yang ada. Peran pemerintah juga akan sangat berpengaruh untuk perkembangan ekonomi islam, mungkin pemerintah bisa memberikan sosialisasi tentang bagaimana cara kerja ekonomi islam ke masyarakat, ataupun juga institusi - institusi juga bergabung untuk membantu meningkatkan literasi dan pengetahuan masyarakat tentang keuangan syariah dengan begitu akan lebih banyak masyarakat yang akan menggunakan produk - produk syariah dan tantangan yang disebutkan di atas akan teratasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline