Lihat ke Halaman Asli

Kenali Dirimu, Maka Akan Mengenal Tuhanmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kalimat yang sederhana ini, "kenali dirimu, maka akan mengenal Tuhanmu" merupakan sebuah sabda dari Rasulullah Muhammad saw. " Man arofa nafsahu faarofa robbahu ".

Di dalam beragama dan berkeyakinan, banyak manusia yang "terkurung" dalam fenomena "katanya" atau dalam bahasa agama kita sering , medengarnya dengan istilah "taklid."

Setiap manusia yang beragama atau manusia yang memilih untuk tidak beragama, kesemua memiliki "alasan". Terutama bagi individu yang beragama harus memiliki dasar yang "kuat", sehingga keberagamaanya bukanlah "hasil" dari atau diperoleh karena "warisan" atau bahkan "katanya".

Setiap manusia haruslah mendasari keimanannya dengan ilmu atau dalam bahasa agama sering kita sebut "Ilmul Yaqqin" yakni keyakinan yang didasarkan oleh ilmu. Sumber ilmu disini adalah Kitab Suci dan Sunnah Nabi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad saw. yakni : "kutinggalkan dua hal bagimu, apabila kalian berpegang teguh pada keduanya maka kalian tidak akan sesat, yakni Kitab Allah (Alquran) dan Sunnah Rasulu-Nya (Muhammad saw)."

Sumber keimanan kedua yang harus dimiliki dan menjadi dasar bagi orang yang beragama adalah "Ainul Yaqqin" yakni keimanan atau sumber keimanan yang berasal dari "mata" atau pengalaman secara pribadi seorang yang beragama akan kebenaran atau keberadaan Tuhannya.

Ini merupakan sumber keimanan yang harus dimiliki oleh orang beragama, karena keimanan dalam taraf ini merupakan tingkatan berikutnya dari keimanan yang hanya baru dalam taraf "teori" atau "ilmul yaqqin".

Sumber keimanan yang ketiga, yang harus dimiliki oleh orang yang beragana adalah 'haqqul yaqqin". Sumber keimanan ini merupakan taraf tertinggi dalam keimanan dimana seorang yang beragama telah membuktikan keberadaan Tuhannya melalui hubungan pribadi antara dirinya dengan Tuhan.

Bukti keimanan dalam taraf ini adalah seorang hamba dapat ber"mukallam mukhotobah" atau berwawancakap dengan Tuhannya. Mereka yang telah berada dalam taraf keimanan ini, benar-benar telah membuktikan bahwa tuhan itu benar-benar ada.

Inilah beberapa sumber keimanan yang harus dimilki oleh orang yang beragama.

Kenalilah dirimu, "apakah saat ini kita baru berada dalam taraf "teori" atau 'ainul yaqqin' atau bahkan "haqqul yaqqin"...? dengan demikian kita akan benar-benar mengenal tuhan kita.

Love for all hatred for none

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline