Lihat ke Halaman Asli

“Disalib” bukan Tujuan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Demikianlah sabda Yesus as.

Sabda Yesus as. diatas bukanlah hanya sekedar "kalimat" yang tanpa makna dan juga hanya ditujukan untuk para nabi sebelum beliau as.

Sebagaimana kedatangan para utusan Tuhan, mereka pada umumnya selalu berseberangan dengan para ulama kaumnya. Demikian pula dengan Yesus as., beliau as. dengan terang-terangan mengutuk para ulama Yahudi dan menyebut mereka dengan sebutan orang-orang munafik (Matius 23). Dan yang kedua adalah Tuduhan para ulama Yahudi bahwa Yesus telah menghujat Tuhan (Matius 26 : 65-66).

Itulah salah factor- factor yang menyebabkan para ulama Yahudi, merencanakan untuk menangkap dan membunuh Yesus ( Matius 26 : 3-4). Dan berkenaan dengan rencana "pembunuhan" ini, Yesus as. telah mendapatkan "kabar" dari Tuhan. setelah mendapatkan kabar demikian beliau memberitahukan kepada para muridnya bahwa pada saat paskah "Anak Manusia" akan disalibkan.

Saya memahami bahwa saudara-saudara Nasrani meyakini penyaliban Yesus adalah untuk menebus dosa manusia. Akan tetapi mengapa Yesus begitu "murka" kepada Yudas yang telah menyerahkan beliau kepada para ulama Yahudi dengan imbalan 30 uang perak ? (Matius 26 : 24) Seharusnya Yesus as. berterima kasih kepada Yudas karena ia telah membantu Yesus mempercepat "tujuan" kedatangan beliau ke dunia akan segara tercapai.

Dan hal berikutnya yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Yesus sangat gelisah sampai-sampai beliau as. berdoa kepada Tuhan jika boleh agar "Cawan" atau penyaliban tersebut tidak terjadi (Matius 26 : 39)...??? Bukankah tujuan beliau adalah untuk "menebus" dosa manusia melalui penyaliban...???

Dan yang terakhir adalah Yesus "meragukan" pertolongan Tuhan ketika beliau as. disalib. Beliau as. bersabda : "Eli, Eli, lama sabakhtani ? (Tuhanku, Tuhanku mengapa Engkau meninggalkan aku?)" Matius 27 : 46. Mengapa Yesus bersabda demikian..?

Dari beberapa "kronologi" penyaliban diatas, kita melihat bahwa salib merupakan adat istiadat bani Israil untuk menghukum para penjahat, dan menurut para ulama Yahudi Yesus telah berdosa karena menghujat Tuhan. padahal kita tahu ini hanyalah factor kebencian para ulama Yahudi terhadap Yesus as. dan yang berikutnya adalah bahwa Yesus sendiri sebenarnya tidak menginginkan beliau disalib karena beliau tahu bahwa orang yang mati di salib adalah terkutuk (taurat)...!

Love for all hatred for none

Muslim Ahmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline