Lihat ke Halaman Asli

Bolehkah Saya Menjadi Kristiani…?

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak terasa sebentar lagi sebagian besar umat kristiani akan merayakan natal. Walaupun memang ada sebagian kecil yang meyakini bahwa kelahiran Yesus bukan pada tanggal tersebut.

Saya merenungkan, mengapa begitu banyak umat manusia yang memeluk agama ini ? Bagaimana cara para pendeta menyampaikan ajaran kristen ini ?

Saya menulis tema ini bukan bermaksud untuk "SARA" tetapi hanya sebuah perenungan. Sebagimana dalam proses "pencarian" saya pada umumnya, pertanyaan saya ini pun saya cari jawabannya melalui Alkitab, baik itu perjanjian lama dan juga baru serta bukti sejarah.

Anak keturunan yaqub atau Israil mulai menempati Mesir adalah bermula dari Yusuf dan saudara-saudaranya yang berjumlah 12 orang. Dan dari mereka kemudian berkembang menjadi suku-suku yang kita kenal 12 suku Israil.

Musa as. sebagai nabi Allah diperintahkan untuk membawa bangsa Israil ini keluar dari Mesir menuju "the promise land". Dari sinilah mulai berdirinya sejarah baru bangsa Israil. Dan dengan 10 dasar perintah Tuhan yang diterima oleh Musa as. yang kita kenal dengan "ten commandments", Musa as. membimbing bangsa Israil.

Musa as. adalah "The great prophet" untuk bangsa ini, sehingga setiap nabi yang datang dan diutus oleh Tuhan untuk bangsa ini menjadikan "ajaran" yang telah diterima oleh Musa as. sebagai pegangan utama. Walaupun mereka (para nabi) mendapatkan bimbingan langsung dari Tuhan berupa wahyu-wahyu.

Kita tahu bahwa Musa as. adalah seorang nabi yang diutus hanya kepada bani Israil, sehingga ketika beliau mendapatkan perintah untuk membawa bani Israil ke "tanah yang dijanjikan". Beliau mengajak umatnya untuk berperang melawan "pribumi" yang tengah berkuasa di negri tersebut. Namun sayang, bangsa Israil malah mengatakan bahwa "wahai Musa, engkau saja dan Tuhan mu yang berperang. Kami duduk saja disini menunggu, apabila engkau telah menang barulah kami akan masuk ke kota tersebut". Dan sebagai hukuman atas "kelancangan" tersebut menghukum bangsa ini selama 40 tahun dalam pengembaraan.

Dan berkenaan dengan Yesus pun adalah demikian bahwa beliau as. datang untuk melanjutkan tugas Musa as. membimbing bangsa ini. hal ini dapat kita lihat dalam Kitab Matius 5:17. walaupun pada saat itu bangsa israil telah terpencar-pencar karena bangsa Israil ini telah beberapa kali mengalami pergantian kekuasaan. Sehingga banyak anak keturunan dari suku-suku Israil ini dibawa oleh penguasaan pada saat itu sebagai budak. Dan yesus dengan tegas dalam bible mengatakan bahwa beliau datang untuk mencari domba-domba yang hilang dari umat Israil. ( Matius 15 : 24).

Melihat sejarah Musa as. dan juga Yesus sebagai penerus tugas Musa as. membimbing bangsa Israil. Dan sesuai dengan ajaran Alkitab bahwa beliau-beliau adalah utusan Tuhan yang khusus didatangkan untuk bangsa Israil, maka saya seperti diingatkan oleh nabi Musa as. dan juga Yesus as..., bahwa " Hai Bilal...kamu bukanlah anak keturunan Israil...! Jadi cukuplah kamu "membenarkan" kami hanya sebagai utusan Tuhan yang diutus untuk bangsa Israil, tidak ada kewajiban buat kamu untuk menjadi umat kami...!"

Love for all hatred for none

Muslim Ahmadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline