Dengan anjuran untuk terus di rumah guna menghindari penyebaran Covid-19 yang kian meluas, membuat beberapa kalangan masyarakat jenuh. Di tengah pandemi seperti ini memicu meningkatnya tingkat depresi. Dilansir dari Tempo, tingkat depresi dan ketakutan berlebihan selama bulan Mei 2020 meningkat dengan persentase 33,9% dibandingkan dengan tahun lalu (Januari-Juni 2019) dengan persentase 11%. Maka dari itu beberapa jenis olahraga seperti lari, senam, dan juga bersepeda.
Beberapa alasan sepeda digemari di tengah pandemi berdasarkan wawancara singkat yaitu sepeda memiliki beberapa fungsi, selain untuk olahraga, kesehatan, dan juga dapat sebagai rekreasi. Bersepeda membuat pengguna tidak mudah lelas dan juga dapat menikmati lingkungan sekitar. Dengan bersepeda juga para pengguna tetap bisa melakukan jaga jarak untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Bersepeda ke kantor atau "Bike to Work" juga didukung oleh pemerintah untuk menekan angka penggunaan kendaraan bermotor. Meskipun tidak disarankan untuk bersepeda di tengah pandemi, pemerintah menghimbau kepada masyarakat jika bersepeda tetap menggunakan masker serta mematuhi peraturan lalu lintas.
Dengan adanya Pandemi Covid-19, diharapkan masyarakat mulai memperhatikan kebersihan lingkungan dan kesehatan diri maupun keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H