Lihat ke Halaman Asli

Kita Tidak Jadi Melihat Aksi Kopasus Menumpas Perampok Somalia

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keinginan sebagian besar orang untuk melihat Kopasus menumpas perompak Somalia tidak menjadi kenyataan. Tanpa satu pelurupun yang dilepaskan, 20 ABK Sinar Kudus telah dibebaskan oleh perompak Somalia setelah perompak ini menerima 4,5 juta dollar sebagai uang tebusan yang dibayarkan oleh pemerintah Indonesia.  Ini merupakan sukses kesekian kalinya bagi perompak Somalia. Tahun-tahun belakangan ini perompak Somalia nampak semakin profesional. Kemungkinan mereka telah berada di bawah organisasi kriminal tertentu dengan modal serta perputaran uang yang besar dengan keuntungan beribu-ribu persen. Nampak jelas perompak ini telah disokong dengan peralatan militer baru yang semakin canggih baik dalam memiliki kapal jenis pemburu sampai dengan alat komunikasi dan radar yang dapat mengidentifikasi gerakan kapal-kapal serta aksi-aksi militer yang mungkin tengah dikerahkan untuk menyerang mereka.

Intinya, aksi pembajakan kapal-kapal dagang di lautan Somalia telah menjadi bisnis besar, dengan keuntungan berlipat-lipat di pihak perompak, dan tentu sangat merugikan negara-negara yang kapal dagangnya dibajak. Asal tahu saja, meski pemerintah telah membayar 4,5 juta dollar yang uangnya mungkin berasal dari pajak yang saya dan anda bayar, tidak ada jaminan bahwa perompak Somalia itu tidak akan lagi membajak kapal-kapal Indonesia. Bila terjadi lagi di masa datang, selama opsi membayar tuntutan pembajak dinilai lebih ekonomis serta keselamatan awak kapal tetap terjamin, maka kemungkinan besar itu akan menjadi opsi yang terbaik yang tetap dipilih pemerintah.

Kita memang tidak bisa melihat sedetil apa yang dilihat oleh pemerintah. Tetapi secara jujur kita perlu mengakui bahwa jiwa kita terpukul oleh pelecehan keamanan yang dilakukan oleh perompak Somalia. Tentu kita sangat bersyukur atas keselamatan 20 ABK Sinar Kudus, dan tentu kita semua akui bahwa keselamatan mereka adalah yang paling utama dalam drama pembajakan ini. Namun setelah semua drama pelecehan keamanan dan pembajakan itu usai, apa sebenarnya solusi menyeluruh yang telah disiapkan pemerintah agar hal yang sama tidak terulang lagi?

Bangsa ini seharusnya berdiri paling depan dalam menyusun strategi atas penumpasan kejahatan laut dan pembajakan. Bangsa ini seharusnya berdiri paling depan dalam mempersempit ruang negosiasi atas tuntutan-tuntutan uang yang nota bene justru ikut memperkuat dan membesarkan oraganisasi perompak itu. Organisasi kejahatan perompak Somalia yang terang-terangan telah melecehkan kehormatan bangsa ini, yang telah menginjak-injak hak keamanan akan pelayaran, akan menjadi semakin kuat dan besar, setelah selanjutnya mereka menggunakan uang hasil tuntutannya untuk membeli senjata-senjata mutahir, terpedo, rudal dan mungkin suatu hari nanti bisa pula memiliki pesawat tempur MIG untuk keperluan membajak dengan tuntutan uang yang semakin besar, besar dan besar lagi.

Berpikir jernih itu memang perlu, tetapi jangan biarkan perompak yang berpikir lebih jernih, karena jika demikian, kita tidak lebih dari pencundang saja....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline