Lihat ke Halaman Asli

Kafilah Menggonggong, Anjing Tetap Berlalu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12971308521261826243

[caption id="attachment_89017" align="alignleft" width="396" caption="Foto: Inmagine"][/caption]

Susunan kata yang benar dalam peribahasa yang dikenal adalah "Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu". Pembaca tentu sudah sering mendengar, dan pastinya mengerti benar arti peribahasa ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kafilah berarti "rombongan berkendaraan (unta) di padang pasir".  Dari KBBI juga, kata "Anjing" bermakna -  binatang menyusui yang biasa dipelihara untuk menjaga rumah, berburu, dsb; nama latinnya Canis familiaris. Salah satu peribahasa yang menggunakan kata "Anjing" juga adalah "Anjing ditepuk menjungkit ekor", sebuah peribahasa yang berarti orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong. Penempatan kata sangat menentukan arti dari suatu kalimat. Susunan kata yang dirubah sebagaimana dalam judul di atas, menimbulkan makna yang berbeda dari peribahasa yang seharusnya. Maknanya tergantung dari interpretasi orang yang membacanya. Dalam terjemahan bebas bisa saya interpretasikan sebagai, "sekelompok orang berkonspirasi untuk mengintimidasi seseorang atau kelompok yang lebih kecil yang dianggapnya tidak sekelas dan perlu dikucilkan, namun si orang atau kelompok kecil itu tetap eksis karena intimidasi itu tidak cukup mampu menghentikan aktivitasnya". Lalu bagaimana bila kata-kata itu diacak ulang dan terbentuk kalimat seperti berikut, "Kafilah tetap anjing, menggonggong  berlalu". Susunan kata-kata itu menjadi kalimat yang bila diinterpretasikan secara bebas dapat memberikan pesan dan makna yang sangat keras. Jika saya bantu menginterpretasi secara bebas bisa seperti berikut, "Dasar tetap saja dia itu "....." bisanya cuman mengintimidasi tapi tidak berani berhadapan". Namun sekali lagi interpretasi itu tentu sangat tergantung bagaimana "mood" anda saat ini. Masih penasaran soal acak mengacak, kita coba sekali lagi, maka terbentuklah kalimat berikut, "Anjing, kafilah menggonggong tetap berlalu". Interpretasi pada kalimat ini tentu menjadi lebih sederhana. Nah, tanpa perlu menginterpretasikan lebih lanjut anda tentu sudah mengerti makna kalimat hasil acakan di atas. Untuk teman-teman yang tinggal di Bandung menggunakan kata "Anjing" dalam bahasa pergaulannya justru menunjukkan kedekatan dalam pertemanannya seperti "Tah sakitu heula ANJING engke lamun aya waktu dilanjutkeun GOBLOG". Artinya : Nih segitu dulu, nanti kalo ada waktu dilanjutkan. Baca juga disini. Baca juga:  Bijogneo Ekonomi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline