Seorang anak muda yang baru saja bubaran kuliah naik busway di halte Pondok Indah. Ia bermaksud pulang dan akan turun di Benhil. Meski tidak banyak penumpang, udara siang yang panas di luar tetap terasa di dalam busway. Ia mencoba menelan ludah untuk melegakan kerongkongannya yang tersekat. Kenapa tadi aku tidak beli minum? begitu tanyanya dalam hati sambil menarik napas panjang...
Di halte berikutnya naiklah seorang ibu muda cantik sambil menggendong bayi. Ibu muda itu segera saja mendekati bangku yang masih kosong di samping anak muda itu.
"Permisi.." ucap ibu itu sambil tersenyum manis..
"Silahkan bu.." balas anak muda itu juga tersenyum sambil terus menatap wajah manis si ibu. Si Ibu lantas duduk sambil melakukan beberapa gerakan perlahan untuk melegakan posisi bayinya sampai keduanya terasa nyaman.
Sepanjang perjalanan mereka berdiam saja kecuali Si Bayi yang terus berceloteh dengan bahasanya. Sampai pada satu halte sebelum Benhil, tiba-tiba bayi itu menangis keras. Kontan saja Si Ibu kelabakan membujuk bayinya. Meski sudah mencoba dengan beberapa cara membujuk Si Bayi tetap saja menangis keras. Akhirnya Si Ibu pun teringat kalau Si Bayi mungkin sudah haus.
"Oo ade mau mimi ya...?"
"Mimi..mimi.." begitu jawab Si Bayi.
Dengan satu gerakan yang gesit, sesaat kemudian wajah bayi itu telah terbenam di dada ibunya. Namun baru dalam hitungan 10 Si Bayi sudah menangis keras lagi..
"Shu..shu... diam ya sayang... minum miminya... kalau ga mau nanti miminya dikasih ke Om sebelah lho...."
Si Bayi diam beberapa saat sambil melanjutkan minumnya. Baru beberapa saat, Si Bayi kali ini benar-benar menangis keras.. dan semakin sulit dibujuk.