Lihat ke Halaman Asli

Disiplin Pajak, Rakyat Makin Melarat

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

pajak sepertinya sudah menjadi bagian hidup rakyat Indonesia, mau yang miskin atau yang kaya, semua tetap saja dapat kewajiban. alih-alih untuk membangun bangsa, tentu saja hal tersebut terdengar wah..!! tapi apa yang terjadi dalam kehidupan nyata, berbanding terbalik. setiap tahunnya tagihan pajak terus saja mengalami peningkatan, bahkan tidak ada kata turun. sebenarnya bangsa mana yang tengah dibangun pemerintah? bangsa yang nyata atau yang kasat mata?. tingkat kemiskinan terus meningkat, orang kaya mendadak pun terus meningkat, dan yang kaya makin kaya pun makin banyak. lalu di mana letak kesinambungan pajak dengan rakyat Indonesia?. apa mungkin yang disebut rakyat adalah mereka-mereka yang duduk di belakang kursi, atau para penguasa negara? tidak ada yang tahu.

kenyataannya, pajak di negeri ini semakin tidak transparan, sehingga menghasilkan tikus-tikus yang menyeret pajak rakyat menuju lumbung pribadinya. lantas apa yang di peroleh rakyat, jika fasilitas umum yang disediakan sangat tidak layak dan terbilang dalam kondisi "rapuh". pendisiplinan pajak mestinya diimbangi dengan transparansi yang jelas, hasil konkret yang mampu dirasakan rakyat, serta adanya garansi akan dibawa kemana pundi-pundi pajak tersebut.

negara ini cukup terbilang kaya, bila ditilik dari seberapa besar pajak yang dikenakan atas tiap hak kepemilikan. hanya saja, besaran pajak tersebut harus dipotong-potong, sehingga hanya secuil saja yang nantinya akan dirasa oleh masyarakat. meskipun tidak menampik kemungkinan ada sebagian orang yang mengacuhkan masalah pajak. hal ini mungkin saja terjadi akibat kurang percayanya masyarakat terhadap pengelolaan uang pajak tersebut serta tidak adanya manfaat yang dirasakan.  jika demikian adanya, mestinya pemerintah harus segera sadar, bahwa yang dibutuhkan rakyat Indonesia bukanlah kebijakan disiplin pajak, akan tetapi yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun kepercayaan rakyat sehingga nantinya melahirkan kesadaran akan wajib pajak. nah, kalau sudah ada kesadaran dan saling percaya, tentu disiplin pajak akan mengalir dengan sendirinya, bukan dengan paksaan atau keterpaksaan. tidakkah kasihan rakyat kecil yang susah payah berusaha membayar pajak, tapi tidak ada perhatian yang mereka peroleh dari pemerintahan negeri ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline