Lihat ke Halaman Asli

salsa

blog pribadi

Kebudayaan dari Kota Bekasi

Diperbarui: 14 Juni 2021   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Kebudayaan dari Kota Bekasi (unsplash/freestocks)

Kota Bekasi  

ialah kota yang berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota Bekasi ini.

Bekasi merupakan bagian dari megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota satelit dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri, kota Bekasi juga dijuluki sebagai Kota Patriot atau Kota Pejuang. (sc: Wikipedia)

Sebagian orang menyebut kota Bekasi adalah "Planet Bekasi" yang asal muasal sebutan itu di buat karena kemacetan yang terjadi di kota ini menyaingi ibu kota Jakarta. Jadi, Bekasi adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah Jakarta sang Ibukota Indonesia. 

Bekasi juga kota yang dikenal karena panasnya , tetapi memang benar sebab karena banyaknya industri, juga padatnya kota Bekasi dipenuhi oleh Gedung Gedung tinggi, membuat Kota Bekasi terus bekerja selama 24 jam, akan tetapi diluar dari berita berita yang beredar, Bekasi mempunyai Kebudayaan dan Kesenian yang menarik, seperti:

Kesenian Tari Topeng

Tarian Topeng merupakan salah satu jenis kesenian khas Bekasi yang masih eksis dan masih banyak penggemarnya, Tarian Topeng Bekasi ini biasanya dimainkan untuk memeriahkan upacara perkawinan, sunatan, dan khaulan. Akan tetapi bisa juga untuk hiburan dalam acara-acara resmi seperti, sambut tamu, pentas seni, kampanye, dll.

Baca juga :Kontur Tanah dan Cuaca di Wilayah Kabupaten Bekasi

Kesenian Unjangan

Ujungan merupakan kesenian ketangkasan beladiri menggunakan tongkat rotan, ukurannya  bervariasi, berkisar 40-125 cm, biasanya di dearah Bekasi menggunakan rotan berukuran 70cm. Kesenian ini diiringi dengan alat musik "Samyong", sejenis "Gambang" berbahan kayu, yang kemudian keberadaannya digantikan oleh gamelan. 

Kesenian ini menampilkan pertarungan Jawara dari perguruan pencak silat yang berbeda dan dari daerah lain agar tidak terjadi permusuhan dan balas dendam yang pimpin oleh seorang wasit yang biasa disebut "Boboto". Namun sekarang ini sudah sangat susah sekali ditemukan kesenian ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline