Kita dikejutkan dengan berita haru yang tidak lama terjadi yaitu diketahui KRI Nanggala 402 itu berada didalam kedalaman air yaitu 838 meter di bawah permukaan laut , sehingga berita ini pun menjadi sorotan di dalam negri Indonesia dan juga menjadi trendtopic di beberapa pemberitaan dunia .
Diketahui didalam kapal selam tersebut ada sebanyak 53 anggota TNI AL yang meninggal karena harus tenggelam bersamaan dengan kapal selam. Padahal diketahui bahwa kondisi kapal masihlah sangat layak , karena kapal ini sudah di docking (perawatan) terkahir pada bulan januari 2020 Banyak yang berpendapat mengapa kejadian ini bisa terjadi , factor apa yang sehingga bisa membuat kejadian yang menyedihkan ini. Diketahui Kepala Staf TNI AL yaitu Bapak Laksamana Yudo Margono Menyampaikan sebuah analisis kasus ini bisa terjadi bukan karena Human Error melainkan tenggelamnya kapal KRI-402 ini adalah karena factor alam. Sehingga bukan karena kelalaian manusia .
Untuk memastikan dari penyataan tersebut tentu dibutuhkan bukti yang kuat . Bapak presiden Republik Indoensia Bapak Joko Widodo memerintahkan panglima TNI , KSAL DAN BASARNAS untuk bisa mengerahkan segala kekuatan dan dilakukkannya uaya secara optimal dengan pencarian dan penyelamatan atas keselamatan 53 awak kapal , yaitu dengan cara melakukan pengangkatan Badan kapal . dengan ada bukti yang bisa di dapat terlebih dahulu yaitu adanya peralatan kapal yang ditemukan sudah mengalami keretakan , sehingga ada asumsi bahwa kapal selam tersebut mengalami kerusakan parah yang terjadi karena adanya tekanan didalam air yaitu 700-800 meter dibawah laut tersebut.
Setelah itu TnI Setelah dilihat bukti lainnya yaitu kapal mengalami kerusakan dimana kapal tersebut terbelah menjadi 3 bagian.Bapak Yudo mengatakan juga bahwa badan kapal bagian belakang kapal yang sudah lepas dari bagiannya , dimana ini menandakan bahwa kapal sudah benar-benar dalam kondisi mati .SUMBER TribunNews.com
Proses evakuasi masih terus dilakukan dengan dikarhakannya proses pencarian menjadi 21 , dimana termasuk kapal selam kri alugoro-405 , dan juga ada beberapa kapal bantuan dari negara lain , yaitu MV Swift Rescue dari SINGAPORE , MV Mega Bhakti dari MALAYSIA ,HYMAS Ballarat dan HYMAS Sinus dari AUTRALIA dan juga SCI Sabarmati dari INDIA.
Para personel evakuasi penhyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 telah melakukan pencariannya di Sembilan titik , yang dimana sudah termasuk dengan adanya tumpahan minyak dan juga adanya daya maget yang sangat kuat. Sebagai informasi dinyatakan juga bahwa ketersediaan oksigen pada kapal selam sudah habis. Dilansir WartaEkomi.co.id
Pesawat milik US FORCE yang sudah tiba di Bali yang dimana pesawat US FORCE ini dirancang khusu untuk memburukapaL selam . Dan akhirnya pemerintah mentakan setelah dilakukan pengamatan bahwa status kapal selam nanggala-402 itu berubah fasenya dari submiss (kapal selam hilang_menjadi subsunk (kapal selam tenggelam).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H