Semenjak badai pandemi covid-19 ini melanda Indonesia, memberi dampak yang luar biasa pada sektor ekonomi. Salah satunya menyentuh ekonomi keluarga, pendapatan menjadi tidak normal seperti sebelum adanya pandemi ini.
Akibat dari tidak normalnya pendapatan keluarga, berimbas pada operasional sekolah swasta. Tidak terkecuali, sekolah swasta yang ada di desa kami saat ini.
Keberadaan Sekolah Swasta Di Desa
Namanya juga sekolah swasta, pendapatan sekolah sedikit banyak tetap bergantung dari Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) siswa. Selebihnya bantuan pendidikan biasanya didapat juga dari pemerintah berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau berupa insentif lainnya.
Kebetulan saya juga terlibat di kepengurusan Yayasan yang mengelola sekolah tersebut, baik tingkat MTs, maupun tingkat MA. Sedikit banyak, sudah mengetahui biaya operasional sekolah tersebut, darimana pendapatannya dan untuk apa saja pengeluarannya.
Sekolah kami ini terletak di Desa, kurang lebih berjarak 40 KM dari pusat kota. Keberadaannya sudah dimulai kurang lebih sejak 25 tahun yang lalu.
Keberadaan sekolah tingkat MTS dan MA swasta di Desa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa setempat.
Para orangtua tidak perlu menyekolahkan anaknya ke luar desa setelah anaknya lulus dari Sekolah Dasar (SD), terlebih jam operasionalnya dimulai pada siang hari, ini memungkinkan para siswa dapat membantu orangtuanya bekerja di pagi hari.
Pekerjaan Orang Tua Siswa
Hampir seluruh orang tua siswa yang belajar di sekolah desa kami, bermata pencaharian atau pekerjaannya sebagai petani/pekebun. Para orangtua siswa bekerja sebagai petani karet (menyadap getah karet).